Mohon tunggu...
Fahad Adzriel
Fahad Adzriel Mohon Tunggu... Mahasiswa Islamic Studies of International Open University (Indonesia) Gambia, Afrika

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Diskusi Malam, Kedinginan Emas dan Keapian Crypto

14 Oktober 2025   07:10 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:55 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diskusi malam hari antara Bima dan Pak Joko (by: fahadzriel)

1. Emas merepresentasikan Keyakinan Empiris. Nilainya dibuktikan oleh ujian waktu yang brutal. Ia adalah filsafat realis: "Aku ada karena aku telah ada."

2. Bitcoin merepresentasikan Keyakinan Rasionalis. Nilainya dibuktikan oleh logika matematika dan desain sistem yang elegan. Ia adalah filsafat idealis: "Aku ada karena aku dirancang untuk menjadi ada."

Kita, sebagai investor dan manusia modern, terjepit di antara dua kutub keyakinan ini. Menolak emas terasa seperti menolak akal sehat sejarah. Menolak Bitcoin terasa seperti menolak akal sehat teknologi.

Mungkin, langkah paling bijaksana adalah menjadi "Agnostik yang Berinvestasi".

Kita mengakui bahwa kita tidak tahu pasti masa depan nilai. Oleh karena itu, kita mendiversifikasi tidak hanya berdasarkan aset, tetapi juga berdasarkan sumber keyakinan.

* Sebagian keyakinan kita titipkan pada batu yang telah membuktikan ketahanannya (Emas).

* Sebagian keyakinan kita titipkan pada kode yang menjanjikan ketahanannya (Bitcoin).

Dengan begitu, kita tidak sekadar berinvestasi. Kita menjadi kurator dari masa lalu sekaligus arsitek bagi masa depan. Kita membangun sebuah "museum keyakinan" dalam portofolio kita, di mana ruang pamer untuk artefak kuno dan ruang eksperimen untuk prototipe futuristik sama-sama mendapat tempat.

Pada akhirnya, nilai tertinggi bukanlah pada emas atau Bitcoin-nya, melainkan pada kebijaksanaan kita untuk tidak memutlakkan salah satu narasi dan merayakan kompleksitas itu sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun