Mohon tunggu...
Ady Rendra Bachtiar
Ady Rendra Bachtiar Mohon Tunggu... Manusia Biasa

Saya adalah karyawan swasta yang sering ke perpustakaan dan yang tertarik dengan dunia sastra serta kepenulisan demi memberi kebermanfaatan bersama. Semoga artikel ini dapat memberikan kesadaran pada kita semua dan dapat menyentuh hati saudara sekalian.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keinginan Dan Angan - angan

11 Maret 2025   22:01 Diperbarui: 11 Maret 2025   22:01 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Pom Bensin (Sumber : Dok. Pribadi / Bos Muda Gegeh)

Keindahan langit yang begitu indah
Gunung nan megah tak kalah indahnya
Semilir angin yang mengungkapkan rasa
Membuat diriku terpana tak beraturan
Seakan ku ingin melukiskannya pada kanvas putih

Tapi diri ini sadar akan keadaan pada diri
Tak ada bakat untuk menggambar pemandangan alam
Diriku hanya bisa menuliskannya dengan kata indah
Seakan keinginanku tak tergapai
Dan semua itu hanya tergambarkan pada angan - angan

Bila ku menulis terasa ringan diri ini
Tak ada beban sedikitpun
Bagai air mengalir deras tanpa bendungan
Seakan keinginanku selalu terwujud seketika
Tapi tetap saja itulah Anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa

Angan - anganku selalu saja menuntut ini dan itu
Seakan diriku tak merasa tenang sedikitpun
Angan - angan bagai langit yang tidak bisa digapai
Mengelip bagai bintang yang sangat jauh
Seakan diriku selalu diundang tanpa jamuan

Dunia seakan tidak adil bila kita terpaku pada angan - angan
Angan - angan bagai dunia yang dapat kita ciptakan sendiri
Bebas tanpa aturan dan tidak ada habisnya
Diri ini selalu saja terbuai akan angan - angan
Dan kita terbelenggu sampai kita lupa jalan keluarnya

Padahal diri ini mempunyai keinginan yang dapat diwujudkan
Keinginan itu merupakan kebutuhan yang dibutuhkan oleh diri
Bagai sesuatu yang sangat dekat dengan kita
Diri ini secara tidak langsung dituntut untuk mewujudkannya
Bagai mengambil bunga mawar tanpa memegang durinya

Di antara banyaknya angan - angan
Diri ini sebetulnya juga dikelilingi banyak keinginan
Tapi terkadang diri ini selalu mengabaikan keinginan
Dan lebih mengutamakan angan - angan
Padahal kita ini manusia bumi bukan manusia langit

Begitulah sifat manusia selalu saja tidak ada puasnya
Manusia selalu saja menginginkan yang lebih
Padahal dengan terkabulnya sedikit keinginan kita
Kita seakan merasa hidup dan dipenuhi anugerah
Begitulah bangkitnya rasa syukur dalam diri

Menerima kenyataan yang ada memang berat rasanya
Tapi itu semua tergantung mindset kita
Ketika mindset kita dilatih dengan berprasangka baik
Maka, seakan dunia ini berpihak dan mendukung kita
Diri ini seakan diberikan segala keberlimpahan kemudahan

Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau, Padahal rumput itu bisa tumbuh dengan sendirinya :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun