Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

NIVEA Berdayakan Ibu dan Keluarga melalui #SentuhanIbu

31 Agustus 2017   08:58 Diperbarui: 31 Agustus 2017   09:07 2008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diana Riaya Media Manager PT Beiersdorf Indonesia, Holger Welters, Anggiastri Hanantyasari Utami, Konsultan Kemuning Kembar, dan Fira Basuki, Penulis Senior | Sumber: Inke Maris

Seorang ibu merupakan sosok sentral dalam sebuah keluarga. Untuk membangun keluarga yang kuat, dibutuhkan ibu yang kuat untuk memberikan kasih sayang dan sentuhan kepada keluarganya. Kasih sayang ibu yang tanpa syarat kepada keluarganya menginspirasi NIVEA untuk mengadakan program #SeuntuhanIbu yaitu pendampingan bagi ibu dengan anak berkebutuhan khusus.

Program #SentuhanIbu periode pertama telah berjalan sukses di SLB Negeri A Kota Bandung, Jawa Barat sejak tahun 2016. NIVEA menggandeng Kemuning Kembar dalam memberikan konseling dan program konsultasi bagi ibu dari anak-anak dengan kebutuhan khusus. Periode pertama #SentuhanIbu di Bandung berlangsung selama 1.5 tahun dan diikuti oleh 33 ibu.

"Dalam keluarga, tanpa sentuhan ibu rasanya ada yang kurang. Untuk itu kami memberdayakan ibu sehingga mereka memiliki pengetahuan dan kepercayaan diri sehingga hubungan keluarga dapat lebih erat dan anak turut percaya diri di sekolah dan lingkungan," kata Diana Riaya, Media Manager PT Beiersdorf Indonesia di Jakarta (28/8)

Anggiastri Hanantyasari Utami, Konsultan Kemuning Kembar, memaparkan bahwa isu yang kerap dihadapi adalah ketika para ibu cenderung pasif dan merasa dunia luar tidak bersahabat, sehingga membuat mereka kehilangan motivasi. Setiap kegiatan yang dilaksanakan memiliki tujuan agar para ibu mampu mengenal emosi dan menerima keadaan, agar dapat mengelola diri sendiri dan mendampingi putra-putri mereka.

Mama Natalie, salah satu ibu yang mengikuti program #SentuhanIbu periode pertama turut berbagi cerita mengenai pengalamannya bersama anaknya yang berkebutuhan khusus. Ia memiliki anak perempuan berkebutuhan khusus yang bernama Natalie. Natalie divonis menderita penyakit low vision pada kedua matanya di usia 3 bulan.

"Dulu saya tidak pernah keluar rumah, malu, dan takut ada yang menghina anak saya karena kekurangannya," ungkap Mama Natalie.

Segala bentuk pengobatan pun sudah dilakukan oleh Mama Natalie dan keluarganya dengan harapan Natalie dapat melihat. Namun operasi cangkok mata Natalie yang dilakukan di Singapura gagal karena adanya resistensi dari tubuh Natalie.

"Rasanya hati saya hancur ketika tahu operasi cangkok mata Natalie gagal. Saya gak bisa membayangkan bagaimana Natalie menatap masa depannya," ucap Mama Natalie dengan mata berkaca-kaca.

Saat itu sebagai seorang ibu ia belum bisa menerima keadaan Natalie. Ia masih ingin berjuang agar Natalie bisa melihat. Namun Natalie menjelaskan kepada ibunya bahwa ia baik-baik saja dengan keadaan mata yang tidak bisa melihat jelas. Sikap dewasa Natalie pun meluluhkan hati Mama Natalie hingga akhirnya ia belajar menerima keadaan.

"Setelah mengikuti #SentuhanIbu, saya berani mengajak Natalie jalan-jalan keluar. Saya bisa membuktikan bahwa Natalie sama seperti anak-anak lain. Natalie pun sekarang jadi anak yang gampang bersosialisasi," kata Mama Natalie.

Natalie yang kini sudah kelas 6 SD pun berubah menjadi anak ceria. Bahkan sekarang ia pandai memainkan piano meskipun kedua matanya tidak dapat melihat dengan sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun