Pemuda desa di julukinyaÂ
Dengan ransel kuno danÂ
Sepatu kulit kusam yang tak elok di pandangÂ
.Â
Rambut kusut danÂ
Kulit hitam pun menjadi pertanda ia bukan siapa siapaÂ
di kota iniÂ
.Â
Ia berkataÂ
Aduhh, aku hampir gila di kota iniÂ
Tak ada keluarga dan tak punya apa-apa
.Â
Baju yang di pakai punÂ
Hanya kaos sobek dan
Celana levis bolong tak beraturanÂ
.Â
Berat nya hidup di perantauan!
Nyaris mati di jalanan.
@ad.swto
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!