Mohon tunggu...
Adriyanto M
Adriyanto M Mohon Tunggu... Freelancer - Easy reading is damn hard writing!

Write as if you were to die tomorrow. Learn as if you were to live forever. - medium.com/@adriyanto

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sekolah Kedokteran Kelas Dunia dari Kuba

22 Maret 2016   14:11 Diperbarui: 22 Maret 2016   19:31 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Formalitas sistem medis AS jadi terasa aneh pada awalnya, demikian kata Dr Joaquin Morante, lulusan ELAM yang kini residen tahun ketiga di RS Woodhull. Morante, yang dibesarkan di Bronx dan lulusan sarjana dari Cornell, mengenang saat pernah ditegur oleh seorang dokter ketika ia menyambut pasien dengan, "Hei bro, bagaimana kabarmu?" Dia membela pendekatannya itu, "Saya berbicara dengan mereka sebagai sesama teman New Yorker," katanya.

Morante mengakui ada beberapa masalah medis yang tidak diajarkan di pendidikan dokter Kuba. Salah satunya adalah bagaimana menghadapi resistensi antibiotik luas yang terjadi di rumah sakit AS. Tidak seperti di Amerika, suntikan antibiotik sangat jarang dilakukan di Kuba.

Alumni Amerika lain, Dr. Kereese Gayle, baru saja menyelesaikan residensinya di RS Newark Beth Israel, AS. Dari perspektif kesehatan, transisi terbesar dari Kuba ke AS adalah "dari tidak memiliki cukup pilihan menjadi memiliki terlalu banyak pilihan."

Mahasiswa ELAM jauh dari dimanjakan, kenangnya. Gayle berbagi kamar dengan 9 wanita lain, barang-barang pribadi disimpan dalam locker sepatu, dan harus berbagi satu kamar mandi dengan 50 orang. Siswa mendapatkan tunjangan kecil dan kebutuhan dasar disediakan, seperti deodoran, pembalut, dan pasta gigi. "Kami sudah terbiasa dengan kenyamanan di Amerika," katanya. "Anda tidak memiliki air mengalir 24 jam sehari. Ada pemadaman listrik kadang-kadang. Ini adalah tempat yang menantang."

Cassandra Cusack Curbelo, mahasiswa tahun keenam yang dibesarkan di Miami, bercerita salah satu pengalaman di tahun ketiga dan pertama mulai menangani pasien. Dia bekerja shift malam, dan seorang pria datang keringat membanjiri sekujur tubuhnya, tekanan darah menurun, dan mulai kejang-kejang. Dia akan mengalami shock. Curbelo buru-buru mencoba untuk memasukkan IV ke dalam diri pasiennya ketika tiba-tiba listrik mati. Untungnya, dia memiliki senter kecil, yang ia gigit di antara giginya saat memasukkan IV dan menstabilkan pasiennya. "Ini adalah pengalaman pertama saya dengan pengobatan gerilya ala Kuba," katanya sembari tersenyum.

Kehidupan dokter Kuba tergolong sulit, ada lelucon bahwa mereka mendapatkan gaji yang sama seperti petugas pembersih rumah sakit (bahkan saat ini para janitor berpenghasilan lebih banyak karena ada kenaikan gaji dari pemerintah baru-baru ini sehingga pendapatan mereka naik menjadi sekitar $ 60 per bulan). Tapi hidup dalam kondisi yang sama seperti pasien ternyata memiliki manfaat. Dokter mengenal banyak masalah pribadi, tekanan sosial, dan faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien.

Ini menjadi bagian penting dari pendekatan preventif mereka, mengidentifikasi risiko dan memperhatikan pasien.

Praktek yang umum dilakukan para dokter di Kuba adalah melakukan panggilan rumah (house call), praktek yang hanya diketahui orang Amerika dari televisi. "Saya merasa bahwa kedokteran adalah seni, tapi di Amerika itu hanya bisnis," kata Katherine Leger, seorang mahasiswa tahun kelima yang tumbuh di Republik Dominika dan lulusan Ithaca College. Dia percaya kedokteran di AS terlalu materialistis, tidak personal, dan serba buru-buru. "Jika Anda tidak membuat pasien nyaman, bagaimana Anda akan mencari tahu apa sebenarnya masalah mereka?"

Dari awal pendidikan mereka, mahasiswa di ELAM mulai bekerja di klinik lingkungan, atau consultorios. Setiap klinik dikelola oleh dokter dan perawat, yang bertanggung jawab untuk sekitar 200 keluarga. Dokter bertemu pasien secara teratur untuk mengidentifikasi faktor risiko seperti merokok, alkoholisme, dan tekanan darah tinggi. Mereka kemudian mengambil langkah-langkah untuk membantu meringankan masalah-masalah tersebut, seperti mengajak pasien masuk kelompok diskusi kesehatan dan menunjukkan kepada mereka bagaimana membuat perubahan gaya hidup.

"Jika kita memiliki metode yang sama di AS, maka kesenjangan kesehatan pasti akan hilang," kata mahasiswa tahun kedua Nikolai Casanova, mahasiswa 27 tahun kelahiran Jamaika yang dibesarkan di Brooklyn, New York. Dia sangat terkesan bahwa dokter di consultorio-nya kenal nama-nama semua pasien. "Saya ingin tahu berapa banyak dokter di AS yang kenal nama pasien mereka."

Penekanan pada perawatan pencegahan tampaknya benar-benar sukses di Kuba. Para peneliti menemukan bahwa dalam periode 40 tahun di mana Kuba menekankan perawatan primer bertepatan dengan terjadinya penurunan 40 persen angka kematian bayi (bahkan pada saat GNP tidak berubah substansial), serta terdapat bukti juga bahwa terjadi penurunan substansial dalam rawat inap untuk penyakit kardiovaskular.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun