Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah 5 Macam Ragam Baliho Para Politisi di Tengah Pandemi, Dari Malu-malu Sampai Kepedean

16 Agustus 2021   12:27 Diperbarui: 16 Agustus 2021   15:39 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Baliho Ahmad Sahroni. Sumber: Sriwijaya Post

Baliho Muhaimin Iskandar. Sumber: rgol.id
Baliho Muhaimin Iskandar. Sumber: rgol.id

Tapi secara pribadi saya melihat karakter baliho dengan embel-embel 2024 ini cukup percaya diri bahkan kepedean apalagi mengingat presidential threshold partai pengusung mereka jika sendirian maju tidak mencukupi dan perlu berkoalisi dan berkolaborasi dengan partai lainnya.

Lebih lucunya ada beberapa di antara politikus tersebut yang terus menampilkan narasi politik untuk digandeng sebagai calon presiden maupun wakil presiden dari beberapa periode ke belakang. Nahasnya belum berhasil karena pinangan partai lain kurang atau sosok tersebut kurang populer dan positif di mata masyarakat.

Entah baliho disebar dengan maksud memberi sinyal politik atau hanya gagah-gagahan agar lebih dikenal karena selama ini kurang populer atau karena alasan lainnya. Yang pasti tipe baliho ini memperlihatkan kadar "kepedean" sang calon di muka umum dan kurangnya empati apalagi di tengah perjuangan masyarakat menghadapi pandemi.

Membayangkan biaya pembuatan baliho jika dialihkan untuk membantu rakyat atau kebutuhan selama pandemi bagi rakyat tentu akan lebih bijak apalagi media elektronik dan media sosial saat ini lebih efektif dan hemat dibandingkan dengan baliho yang berbiaya tinggi dna terkesan mewah.

Kedua, Baliho Malu-Malu Tapi Mau


Baliho Puan Maharani. Sumber: JPNN via genpi.co
Baliho Puan Maharani. Sumber: JPNN via genpi.co

Jenis baliho politik kedua ini lebih menarasikan tentang ide, visi dan harapan secara umum bukan menuliskan kesiapan menuju 2024 secara langsung, meski tetap menampilkan muka politikus yang akan diusung pada pemilu 2024 nanti.

Tagline seperti Kepak Sayap Burung eh Kebhinekaan maksudnya, Nasionalis Religius,  dan lain sebagainya mengisyaratkan mereka menampilkan komunikasi politik bahwa mereka memegang prinsip-prinsip yang dianut partai atau kepentingan politiknya dan berharap nilai-nilai tersebut diserap dan mendapatkan simpati dari masyarakat.

Tipe baliho kedua ini cenderung agak netral dan paling banyak kita temukan, meski mungkin saja ada misi "politis" di dalamnya. Dibandingkan tipe percaya diri sampai kepedean di poin pertama, tipe kedua ini lebih menggunakan narasi yang lebih lembut dan kalem serta tidak menggebu-gebu dengan sasaran pemilu 2024.

Ketiga, Tipe Narasi-Kontribusi

Baliho Politisi. Sumber: republika
Baliho Politisi. Sumber: republika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun