Raihan positif di agregat ekspor ini juga didukung oleh kebijakan fiskal Vietnam yang menggelontorkan belanja pemerintah yang besar selama pandemi.
Belanja negaranya dialokasikan untuk penciptaan lapangan pekerjaan, perbaikan fasilitas umum semisal jalan raya, rel kereta api dan infrastruktur lainnya termasuk proyek padat karya.
Selain itu juga konsumi rumah tangga dalam negeri Vietnam pun meningkat cepat setelah Vietnam sukses menangani pandemi yang terjadi.
Memang tidak semudah itu membandingkan perekonomian Indonesia dengan Vietnam karena benar struktur dan skala ekonomi kedua negara tidak sama. Namun, banyak hal yang semestinya cepat bisa dipelajari Indonesia kepada Vietnam dalam pengelolaan kesehatan dan perekonomiannya.
Semisal penerapan tracing dan testing serta penerapan lockdown di beberapa tempat tertentu yang secara efektif menekan angka positif dan death rate di Vietnam, bahkan pada masa awal Vietnam tidak memiliki sama sekali korban jiwa karena Covid-19.
Bandingkan dengan Indonesia yang bahkan pejabat terasnya saja meremehkan pandemi ini lalu seiring berjalan waktu kasus positif di Indonesia meledak dan death rationya tinggi bahkan angka testing sangat rendah masih dibawah standar WHO.
Vietnam sangat paham kesehatan adalah pilihan utama baru memulihkan ekonomi. Harus ada pemisahan yang jelas tidak semestinya setengah-setengah sehingga pilihan kesehatan dan ekonomi akan menjadi kabur dan penerapan kebijakan yang tepat pun semaki mabur.
Indonesia masih banyak mengandalkan sumber daya alam sebagai primadona untuk ekspornya semisal kelapa sawit, karet, hasil hutan dan lain sebagainya hal ini tentu sangat riskan ketika konsumsi rumah tangga secara global untuk bahan-bahan terkat tersebut menurun.Â
Berbanding terbalik dengan Vietnam yang komoditas ekspornya mengandalkan barang-barang elektronik serta industri, suku cadang mesin dan sejenisnya yang justru mengalami kenaikan semasa pandemi ini.
Selain itu juga sektor pariwisata di Indonesia berpengaruh besar terhadap perekonomian karena industri pariwisata Indonesia memiliki rantai suplai serta sektor penunjang yang luas sehingga ketika terjadi pandemi dampaknya pun cukup besar bagi Indonesia.