Mohon tunggu...
Adrian Chandra Faradhipta
Adrian Chandra Faradhipta Mohon Tunggu... Lainnya - Menggelitik cakrawala berpikir, menyentuh nurani yang berdesir

Praktisi rantai suplai dan pengadaan industri hulu migas Indonesia_______________________________________ One of Best Perwira Ksatriya (Agent of Change) Subholding Gas 2023____________________________________________ Praktisi Mengajar Kemendikbudristek 2022____________________________________________ Juara 3 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Umum Tingkat Nasional SKK Migas 2021___________________________________________ Pembicara pengembangan diri, karier, rantai suplai hulu migas, TKDN, di berbagai forum dan kampus_________________________________________ *semua tulisan adalah pendapat pribadi terlepas dari pendapat perusahaan atau organisasi. Dilarang memuat ulang artikel untuk tujuan komersial tanpa persetujuan penulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pemindahan Ibu Kota di Tengah Badai Corona, Arogansi atau Solusi?

19 April 2020   13:21 Diperbarui: 19 April 2020   13:56 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rancangang Desain Konsep Ibu Kota Baru. Sumber: Kementerian PUPR

Pada akhirnya dikhawatirkan alih-alih menjadi solusi terhadap permasalahan ibu kota sekarang, ambisi memindahkan ibu kota dengan target selesai 2024 hanya akan menjadi arogansi semata, menjadi benalu bagi beban APBN kita bahkan mempertaruhkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. 

Pemerintah harusnya lebih sensitif dan memakai logika dalam menentukan skala prioritas. Harus legawa untuk merencanakan bahwa pemindahan ibu kota tidak dapat dirampungkan pada masa pemerintahannya. Jangan takut toh rakyat juga tahu bahwa konseptor pemindahan ibu kota ini tetap menjadi bagian warisan pemerintahan Jokowi.

Justru jika memaksakan penyelesaian di 2024, pemerintah akan dicap sebagai pihak yang tidak sensitif pada keadaan rakyatnya. Alih-alih dengan sepenuhnya berjuang demi kesejahteraan rakyat, pemerintah malah memaksa mendirikan gedung-gedung untuk ibu kota yang tidak mendesak adanya. Akan menjadi tanda tanya juga apakah benar di belakang mega proyek ini tidak ada agenda lainnya? Jangan sampai proyek pemindahan ibu kota di masa sulit ini justru menjadi proyek bancakan korupsi oknum-oknum yang memanfaatkan masa kritis seperti saat ini.

Sebagai perbandingan, kita lihat saja Malaysia yang membutuhkan setidaknya proses 10 tahun untuk memindahkan ibu kota administratif-nya saja dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Lalu di Brazil untuk konsepsi dan pembangunan fasilitas dasar saja membutuhkan setidaknya 4 tahun dari Rio De Janiero ke Brasilia, bahkan India memindahkan ibu kota dari Kolkata ke New Delhi membutuhkan waktu sekitar 30 tahun. Sekarang yang masih berlangsung adalah pemindahan ibu kota Korea Selatan dari Seoul ke Sejong yang dimulai tahun 2007 dan diproyeksikan benar-benar selesai pada 2030.

Seluruh negara tadi tidak terpisahkan secara geografis oleh lautan dan kepulauan, sehingga untuk pemindahan logistik dan manusia relatif lebih mudah dilakukan. Lalu bagaimana dengan Indonesia yang notabene adalah negara kepulauan dan terpisahkan lautan dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur? Tentu butuh waktu yang lebih ekstra dan dana yang lebih pula.

Kita semua harus paham bahwa pemindahan ibu kota kita bukanlah sebuah proyek yang hanya mengakomodir arogansi segolongan orang. Ini adalah mega proyek yang kompleks dan menyangkut khalayak ramai. 

Jika benar ingin menjadi solusi, pemindahan ibu kota di tengah masa pandemi ini perlu ditunda terlebih  dahulu bahkan ditinjau kembali. Lebih baik kita mundur beberapa langkah lalu melompat lebih jauh daripada kita memaksakan lari hanya untuk terjatuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun