bermain main dengan hati
selalu riskan takut terhenti
terus tergerus tanpa ranting
gemuruh itu sangat membuat genting
ku lihat genteng di rumahku yang asri
terlihat banyak sela sela yang terhambur
terusik akan asiknya di siang hari
tak tau bahwa masih ada yang tertidur
ku lihat lagi taman depan rumahku yang asri
banyak bunga dan banyak rumput yang mati
hilang semua pesonanya terpatri
kenanganpun enggan untuk lestari
kini ku lihat ke dalam rumahku yang asri
banyak perabot yang sudah terbengkalai
hilang nilai estetika dan nilai guna
kini ku kihat juga dapur dari rumahku yang asri
penuh dengan sayuran yang beraneka ragam
saling tumpuk satu sama lain
sampai tak terlihat meja dapurku
oh, rumahku yang dulunya asri
kenapa engkau sungguh semrawut
apakah pemilikmu sudah acuh tak acuh
ataukah dirimu sudah terlalu tua untuk menopang
Samarinda, 24 Juli 2019