Berapa biaya membuat satu wadah cuci tangan? Mungkin tak terlalu besar, tapi yang lumayan mengeruk kantong si penyedia itu biaya tisu dan air.Â
Harga tisu tidak murah, mau tisu gulung yang biasa dipakai di toilet atau tisu wajah, perlu berlembar-lembar bila membasuh dan mengeringkan tangan.Â
Sebagai gambaran, tisu wajah salah satu merk yang berisi 250 lembar per kotak untuk pemakaian sehari-hari di rumah, harganya 15 ribu. Itu pun dalam satu bulan bisa habis hingga 2 kotak padahal yang paiak orangnya enggak sampai 10 orang.Â
Bagaimana bila lebih banyak yang menggunakan? Tentu sedikit beda dengan harga sabun, baik sabun padat atau sabun cair yang secara pemakaian oleh orang banyak masih kalah boros dibanding tisu.Â
Apa lantaran itu bila diamati memang masih ada wadah cuci tangan yang disediakan, namun tanpa tisu? Cuman sabun dan air, lha nanti ngelapnya di mana setelah bersabun? Bisa jadi baju atau celana si pengunjung jadi sasaran, hehe...Â
Lain lagi biaya airnya bila itu air dari PDAM atau menggunakan sumur pompa dengan tenaga listrik. Mungkin karena alasan ekonomis ini jadi makin berkurang penampakkan wadah cuci tangan.Â
4. Anggapan bahwa warga ke mana-mana sudah bawa hand sanitizer dan tetap pakai masker
Bisa jadi ini salah satu alasan. Realitanya meski masker terpasang, tapi tidak menjamin warga ke mana-mana bawa hand sanitizer di tas atau di kendaraan mereka. Padahal pandemi masih ada dan berlanjut dengan varian Omicron.Â
Jadi apakah masih harus tetap sediakan wadah cuci tangan?Â
Baiknya kembali lagi pada seberapa penting dan sejauh apa dampaknya terhadap si penyedia dan orang-orang di lingkup penyedia tersebut.Â
Keluar biaya sudah pasti, namun tujuannya meminimalkan resiko terpapar dari virus. Tidak menyediakan juga tidak salah, asalkan bisa mengantisipasi resiko penularan.Â