Itulah sebab mengapa selalu ada saja yang berbaik hati mengirimkan. Selain perangkat handphone ada dalan genggaman, orang lain juga tak mampu menghalangi.Â
Si pengirim merasakan kepedulian terhadap orang- orang dalam komunitas dan kontaknya, agar tidak terjaring razia.Â
Bagi yang memiliki kelengkapan surat dan atribut keselanatan berkendara, mungkin diabaikan saja.Â
Namun bila ada yang merasa SIM nya mati atau STNK nya sudah habis masa berlaku, informasi tersebut sangat berfaedah. Minimal bisa potong jalan ato menikung jalur lain.Â
Disinilah orang yang mengirim mungkin sudah dianggap penolong bagi yang lain. Namun di sisi lain, sebenarnya kebiasaan ini punya dampak yang kurang mendidik sebagian warga dalam kaitannya dengan tujuan razia itu sendiri.Â
Dengan postingan informasi tersebut, seseorang tanpa sadar sudah menolong pelanggar lalu lintas lain demi menghindari razia.
Realitanya ada saja warga yang tidak mengenakan helm; ada juga yang tidak punya SIM atau sudah expired SIM atau STNK nya.Â
Tak menutup kemungkinan yang membawa sabu/narkoba ato barang ilegal di motor ato mobil.Bahkan bisa saja sedang berkendara meski dalam pengaruh mabuk alkohol.Â
Kendaraan dengan muatan berat yang memghindar dari pemeriksaan  petugas dinas perhubungan di jembatan timbang pun, bisa jadi terbantu dengan info- info semacam ini demi menghindari razia.Â
Padahal sejatinya tujuan sweeping lalu lintas adalah untuk menyadarkan masyarakat.Â
Bagaimana warga mau berubah dan taat aturan, bila ada warga lain yang niatnya nya mungkin menyelamatkan orang lain agar tak tertangkap razia, namun tidak menyadarkan.