Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Perjalanan Koteka Pesanan Bos, Menjelajah Udara, Laut, dan Darat

29 Agustus 2021   18:48 Diperbarui: 2 September 2021   20:32 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri BB  2013_buah merah, pinang dan sirih serta kapur.

Udara, darat dan laut dilewati semua. Tapi saya sudah terbiasa semenjak tugas di Sumbawa. 

Toh sebelum-sebelumnya juga  seperti ini perjalanan dinasnya. Bila tak ada pesawat ke Sumbawa dari Lombok, ya naik travel aja 6 jam lewat darat dan lewat laut juga. 

Kapal tiba di Pelabuhan Lembar jam 7 malam, saya lanjut ke Sumbawa. Gas tipis-tipis. Satu jam sebelum Pelabuhan penyeberangan Kayangan, hujan lebat mengguyur. Meski bawa mantel, namun tetap melaju pelan -pelan agar Koteka ndak basah. 

Usai dihajar hujan, setelah nyebrang ke Pototano, menuju Sumbawa Besar ban motor pecah di tengah jalan. Itu sudah jam 12 malam. 

Hanya sekian persen berharap ada tambal ban buka jam segitu. Bersyukur ada seorang warga melintas dan memberi alamat penambal. 

"Ngga tau, mau ngga orangnya, karena sudah malam begini," demikian katanya. 

Berbekal keyakinan, meski agak jauh saya paksakan aja motornya di gas. Kalo robek ban dalam, biar sekalian ganti ban dalam. Ngga mungkin kan, saya dorong mana nenteng Koteka dan ransel di bahu. 

Puji syukur, meski harus diketuk pintunya dan memohon maaf karena sudah mengganggu, si penambal mau bantuin.

Dokpri BB_tambal tengah malam
Dokpri BB_tambal tengah malam

Sambil ngobrol, ternyata dia juga salah satu nasabah di kantor. Cuman karena banyak, saya juga ndak kenal per orang. 

Besok pagi, jam 9 sudah di kantor. Sorenya paket kiriman oleh-oleh dari Bali sudah diterima. Saya kemudian membagikan kepada yang mesan. Bagaimana dengan koteka ? 

"Makasih ya sudah dibawakan. Ini akan saya simpan sebagai kenangan," demikian katanya, ketika diserahkan langsung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun