Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jefri yang Ingin Pulang, Antara Dilema Mudik dan Depresi Pekerja Akibat Terpisah Jauh

4 Mei 2021   12:56 Diperbarui: 4 Mei 2021   18:38 658
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi 2014_Penyeberangan Lintas Pulau

Aku membiarkan dia curhat apa adanya. Mungkin itu bisa membuat dia sedikit plong. Bagi laki-laki, pekerjaan kadang adalah proud, kebanggaannya. 

Panggilan sebagai kepala keluarga, sebagai tiang ekonomi. Meski untuk itu banyak pria merantau demi mendapatkan kenyamanan secara penghasilan dan kekuasaan.  

Dan ketika telah berada di zona nyaman tersebut, kerinduan yang menyentak adalah asa tuk berkumpul dengan orang-orang terkasih. 

Tidak hanya untuk meluapkan rasa kangen, tapi demi menghormati dari mana mereka berasal dan membagikan pencapaian yang diraih. 

Selagi masih ada kesempatan, masih ada waktu. 

Tak dinyana, Pak Karjo, pemilik warung kopi tempat kami duduk ini tahu apa yang sedang diobrolkan, beliau memutar lagu Aku Ingin Pulang-nya Ebie G  Ade. 

Lagu yang lirik-liriknya bercerita soal kerinduan dan curahan seorang perantau. 


Suara khas penyanyi lagu-lagu balada ini mengalun lembut namun terasa menusuk. Awet melintasi jaman. Ibarat tradisi mudik dan warna-warninya yang tak pernah usang dari tahun ke tahun. 

Saat belum ada pandemi, mudik begitu dinanti. Ketika Corona menghantui, menyisakan dampak lain di baliknya. 

Anak tak bisa ketemu langsung orang tua yang makin renta. Ayah Ibu tak bisa mengelus lagi rambut anaknya, bahkan cucunya mungkin. 

Para pasangan suami istri tak bisa lagi memadu kasih bersentuh fisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun