Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Geng Sekolah, Isinya 'Indonesia Mini' dan Kenangan Bersama

29 April 2021   16:41 Diperbarui: 30 April 2021   21:01 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pangana pakita pagoda pastiles..itu candaan kami di geng kalo Edwin sudah muncul. 

Kemudian ada Sigit, si anak kolong. Orang Jawa Tengah, orang tuanya TNI di Kodam  dan sudah belasan tahun bertugas di kota kami. 

Sigit pun meski suku Jawa tapi lahir di kala orang tuanya bertugas di sini. Jadi termasuk putra daerah juga ya. 

Memang saat SMP, punya banyak teman lain juga Papanya berlatar TNI, termasuk TNI AU. 

Ini keuntungan juga buat saya bagaimana mengenal kesederhanaan sebuah keluarga tentara lantaran sering diajak ke rumah mereka. 

Bahkan sampai sekarang, manakala memeriksa pengajuan kredit nasabah berlatar TNI, harus diakui gaji nya memang tak sebesar pengabdian mereka. 

Terakhir Adolf, nama depannya sama dengan saya, cuman beda di nama belakang. Berasal dari Ternate,Maluku Utara. Rambut lurus, sedikit gemuk, kulit coklat.   

Ber enam kami di tiga tahun masa SMP, ada beberapa hal kerap dilakukan bersama.

 Semisal, kala saya, Edwin dan Rais kepilih ikut seleksi siswa SMA Taruna Nusantara di daerah pada saat kelas 3 (sekarang kelas 9 namanya), kami bertiga olahraga bareng demi persiapan tes. Jogging, basket dan Voli.

Hasilnya saya gugur di tes pertama, Edwin dan Rais melaju ke tahap berikutnya. 

Namun di level terakhir, mereka akhirnya tak lolos juga sebagai perwakilan propinsi tuk ketrima di SMA milik TNI yang di Magelang sana, yang dulunya SMA nya Mas AHY itu. 

Kami akhirnya bertekad satu geng, lulus SMP harus masuk SMA Negeri agar bisa terus samaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun