Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Jembatan Penyeberangan Orang Tak Lagi Jadi "Jembatan Cinta" dan Analisa Teknis Mengapa Dibangun

16 Juni 2021   14:46 Diperbarui: 17 Juni 2021   12:37 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Mengusulkan hasil penelitian kepada pemegang kebijakan di daerah. 

Rekomendasi JPO akan dibawa ke pemerintah atau instansi yang mewadahi di daerah. Namanya usulan bisa ditampung dulu, atau dipending menunggu ketersediaan anggaran karena pembangunan JPO juga membutuhkan dana.

Bila sering terjadi konflik yang membahayakan pejalan kaki dan pengemudi di lokasi penelitian, bisa jadi lebih cepat direalisasi. 

4. Menyesuaikan tata cara membangun dan mendirikan JPO secara struktur. 

Ini adalah tahapan berikutnya. Bila dana ada, pihak pembangun akan berkoordinasi dengan dinas terkait, sehubungan standar struktur bangunan dan estetikanya, mengacu aturan yang ada, seperti pada referensi di bawah. 

Untuk estetikanya dan peruntukkannya setelah dibangun, biasanya dibuat oleh teman-teman Arsitek, apalagi bila fungsi itu akan menyatu kelak dengan arsitektur kota itu sendiri. 

Harapannya JPO di kota-kota di Indonesia, menjadi "Jembatan Cinta". Dicintai karena diberdayakan dengan maksimal, dan bukan dibiarkan tak terawat. 

Salam transportasi Indonesia

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun