Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Toleransi dari Masa Kecil

24 Juni 2017   14:58 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:51 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_screenhot_jejak di atas pasir

Sewaktu saya SMP dan SMA di Jayapura pertengahan tahun 90 an, teman - teman di kelas saya juga berasal dari berbagai pulau di Indonesia. Ada yang dari Batak, dari Riau, dari Bali, dari Makasar, dari Aceh, dari Jakarta, dari Manado, dari Jawa, dari Ambon dan juga dari Bandung.  

Satu Indonesia tumplek blek..he..he. Yang perempuan yang muslim ada yang berjilbab, ada juga yang tidak. Keyakinan kami juga berbeda - beda. 

Ada muslim, hindu,budha, juga kristen. Karena dari kecil saya sudah terbiasa berbaur dengan beraneka suku & agama, perbedaan itu tidak menjadi masalah buat saya.Saya belajar untuk menghargai dan menghormati perbedaan itu. 

Sewaktu saya kuliah di kota besar diluar provinsi saya, saya bertemu teman - teman baru yang juga berasal dari seluruh indonesia yang tidak hanya berbeda fisik, warna kulit, rambut dengan saya, tapi juga agama dan keyakinan dengan saya. 

Saya enjoy menjalani nya, walau kadang merasa juga paling beda di antara yang lain.

Bahkan 'bos/atasan' Bapak dan kakek saya yang sekarang sudah pensiun dan pulang ke daerah asalnya, merekapun kadang mengajak saya untuk datang bersilahturami ke rumah mereka kapan saja, tidak harus di hari raya. 


Kebetulan saya kuliah di kota yang sama dengan tempat tinggal mereka, jadinya tiap hari raya saya mampir. 

Di umur yang segini, masih juga kadang di ingatkan Mama untuk tidak putus jalinan silahturahmi dengan mereka. Sekarang saya bekerja di kota kecil di pulau lain di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya muslim. 

Saya tidak menjadikan itu sebagai beban dalam saya bekerja karena sudah terbiasa dengan "perbedaan" di masa kecil. 

Saya belajar bahwa kebhinekaan tunggal ika itu harus melekat di dalam jiwa kita sebagai bagian dari rakyat di bumi Indonesia. 

Terima kasih mama, juga almarhum papa & kakek, untuk warisan toleransi di masa kecil... 

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1437 H,  Mohon maaf lahir dan batin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun