Mohon tunggu...
Adnan Abdullah
Adnan Abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Seorang pembaca dan penulis aktif

Membaca, memikir dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengungkap Fakta Sejarah Lahirnya Pancasila

1 Juni 2022   15:56 Diperbarui: 1 Juni 2022   15:58 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tadi pagi saya mengikuti Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tanggal 1 Juni 2022 secara online dari rumah. 

Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini diselenggarakan di Ende, Nusa Tenggara Timur yang dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo. 

Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila karena pada tanggal tersebut, 77 tahun silam, tepatnya pada tanggal 1 Juni 1945, Ir. Sukarno untuk pertama kalinya menyebut Pancasila dalam pidatonya. 

Waktu itu Ir. Sukarno menyebut Pancasila sebagai lima asas atau dasar, yang terdiri dari kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan. Menurutnya, di atas kelima dasar itulah Bangsa Indonesia mendirikan negara Indonesia yang kekal dan abadi. 

Ende dipilih sebagai tempat upacara peringatan Hari Lahir Pancasila tahun ini karena Ir. Sukarno pernah menyebutkan bahwa ide tentang Pancasila pertama kali muncul ketika beliau sedang menjalani pengasingannya di kota kecil di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu. 

Menurut kisahnya, ketika berada di Endi, Ir. Sukarno sering merenung di bawah pohon sukun. Beliau kemudian memperoleh ide lima dasar Pancasila dari lima cabang pohon sukun itu. 

Peringatan hari lahir Pancasila penting bagi kita sebagai salah satu motivasi untuk menjaga keutuhan Bangsa dan Negara Indonesia. 

Negara Indonesia dibangun di atas Lima sila Pancasila, mulai dari Ketuhanan Yang Maha Esa hingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Sebagaimana pernah disebutkan oleh Ir. Sukarno bahwa Pancasila adalah tonggak dasar pendirian negara Indonesia, maka kuat atau lemahnya Indonesia akan bergantung pada kuat atau lemahnya Pancasila. 

Itulah sebabnya, antek-antek asing yang ingin menghancurkan negara Indonesia selalu berusaha melemahkan Pancasila dengan cara membenturkan Pancasila dengan agama (Islam). 

Salah satu modus kelompok radikal untuk mencuci otak kaum awam adalah dengan cara membandingkan atau memaksanya untuk memilih al-Qur'an atau Pancasila, padahal di dalam kelima dasar Pancasila terkandung nilai-nilai ajaran Islam. 

Pancasila adalah dasar negara kita, yang nilai-nilainya digali dari ajaran Islam dan nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia. 

Pancasila dan Islam tidak bisa dipisahkan karena sila-sila dalam Pancasila adalah ajaran Islam sebagaimana difirmankan Allah dalam al-Qur'an. 

Melecehkan dan menghina Pancasila sama dengan melecehkan dan menghina Islam. Membela Pancasila sama dengan membela Islam. 

Pancasila adalah benteng terakhir Negara Indonesia, jika Pancasila hancur, maka Indonesia akan bubar, itu sebabnya Pancasila wajib kita jaga dari ancaman kelompok radikal, baik ekstrim kiri maupun ekstrim kanan.

Kedua kelompok itu sama-sama berbahayanya, yang satu mengaku membela rakyat kecil, yang satu lagi mengaku membela Islam, padahal yang mereka bela hanyalah kepentingan asing di belakang mereka. 

Hanya dengan iman dan pengetahuan agama yang benar yang bisa membentengi kita agar tidak tertipu dengan akal bulus mereka.   

Selamat Hari Lahir Pancasila untuk seluruh Bangsa Indonesia yang masih mencintai negara Indonesia.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun