Mohon tunggu...
Xerpihan
Xerpihan Mohon Tunggu... Penulis - Start-up Perbaikan Teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Xerpihan adalah perusahaan start-up tentang Artificial Intelligence untuk perbaikan teks Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Website kami dapat diakses di xerpihan.id

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bagaimana Cara Orang Asing Belajar Bahasa Indonesia?

10 April 2021   15:37 Diperbarui: 27 September 2021   09:38 7242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Spanduk di Hong Kong (Wikimedia Commons/K.C. Tang)

Perkenalkan, namanya Voice of Indonesia (Suara Indonesia). Voice of Indonesia, atau yang disingkat sebagai VOI, adalah siaran radio internasional dari Radio Republik Indonesia (RRI), jaringan radio publik berskala nasional di Indonesia. Oleh karena merupakan siaran radio internasional, maka VOI ditujukan kepada orang-orang di luar negeri melalui radio gelombang pendek (shortwave).

Kantor Voice of Indonesia di kompleks stasiun pusat RRI di Jakarta. (Wikimedia Commons/Bkusmono)
Kantor Voice of Indonesia di kompleks stasiun pusat RRI di Jakarta. (Wikimedia Commons/Bkusmono)

Sejarah Voice of Indonesia

Bagaimana sejarah Voice of Indonesia? Seperti yang dibocorkan sebelumnya, VOI memang sudah hadir sejak sesaat setelah Indonesia merdeka, tepatnya tanggal 23 Agustus 1945, enam hari setelah proklamasi kemerdekaan dibacakan. Saat itu, M. Jusuf Ronodipuro dan Abdulrachman Saleh mendirikan Voice of Free Indonesia setelah berhasil menyiarkan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui radio serta pidato dari Sukarno dan Mohammad Hatta beberapa hari sebelumnya. Radio Voice of Free Indonesia kemudian menjadi cikal bakal RRI, yang baru resmi berdiri pada 11 September 1945.

Saat ibukota di Yogyakarta direbut Belanda pada 1947 pada masa perang kemerdekaan, sekelompok pejuang dan militer di Bener Meriah, Aceh menyiarkan radio darurat bernama Radio Rimba Raya untuk menunjukkan bahwa Indonesia masih ada. Radio Rimba Raya bersiaran dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa Urdu. Radio ini rupanya tembus sampai ke luar negeri, dan terus bersiaran hingga Konferensi Meja Bundar tahun 1949 berlangsung. Baik Voice of Free Indonesia maupun Radio Rimba Raya menjadi awal dari berkembangnya VOI.

VOI saat ini bersiaran dalam delapan bahasa berbeda, yaitu bahasa Arab,bahasa Belanda, bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Jerman bahasa Mandarin, bahasa Prancis dan bahasa Spanyol. Selain itu juga terdapat siaran bahasa Indonesia untuk orang Indonesia di luar negeri. Selain gelombang pendek, VOI juga bisa disimak secara daring di situs web VOI dan RRI serta aplikasi RRI Play.

Belajar Bahasa Indonesia di Voice of Indonesia

VOI memiliki sebuah segmen bernama Let’s Speak Indonesian – Ayo Berbahasa Indonesia. Seperti namanya, segmen ini mengajak pendengarnya untuk belajar berbicara dalam bahasa Indonesia. Let’s Speak Indonesian merupakan kerjasama antara RRI dengan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud.

Let’s Speak Indonesian biasanya membahas bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari, artinya masih dasar. Terdapat pula transkrip bahasa Indonesia pada segmen ini yang dapat dibaca di situs web VOI. Walau begitu, sayangnya VOI belum menyediakan paket pembelajaran bahasa Indonesia yang lengkap, tidak seperti siaran radio internasional lain seperti BBC World Radio dari Inggris atau NHK World dari Jepang yang masing-masing menawarkan paket pembelajaran bahasa Inggris dan Jepang yang masif untuk pendengarnya. Bahkan saat ini BBC World dan NHK World-Japan sudah memiliki channel Youtube sendiri. Akan sangat menarik jika VOI juga memiliki channel Youtube, sehingga orang-orang bisa lebih mudah belajar bahasa Indonesia melalui video Youtube, tentunya ditambahkan subtitle bahasa Indonesia atau subtitle bahasa Inggris untuk memudahkan proses pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun