Mohon tunggu...
Aisah Apridayani
Aisah Apridayani Mohon Tunggu... -

Seorang wanita yang menyukai kesederhanaan, kemandirian, dan slalu berusaha menghargai sgla sesuatu meskipun terhadap hal2 yg sepele...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Yuk Kita Coba Sama- sama

1 November 2011   13:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Berdasarkan pengalaman dan setelah mengamati secara langsung, ternyata banyak juga yang harus kita perhatikan sebagai seorang guru, diantaranya :

1. Penampilan

Meskipun ada pepatah yang berbunyi “Don’t Judge book from its cover”, kita tidak bisa memungkiri bahwa kesan pertama yang terlihat adalah dari penampilan. Siapapun pasti akan senang melihat orang yang berpenampilan sederhana tapi menarik. Tuhan memang menganugerahi kita dengan ciri-ciri fisik yang berbeda. Tapi percayalah semua yang kita miliki dapat terlihat indah, jika kita bisa merawatnya. Sebagai seorang guru, tentu sangat penting memperhatikan penampilan, baik laki-laki maupun perempuan. Tak perlu menor atau norak dalam ber-make up karena bukankah sesuatu yang berlebihan itu harus kita hindarkan. Selain itu, kita tidak boleh menganggap enteng keserasian pakaian yang kita gunakan. Yang kita kenakan tidak mesti yang mahal atau ber-merk. Asalkan kita dapat memadukannya, semua akan kelihatan menarik. Ternyata penampilan yang sederhana tapi menarik dapat menambah motivasi para siswa dalam belajar karena dengan melihat kita saja, ada ketertarikan sendiri dalam diri mereka. Silakan dicoba..he..he.

2.Mudah Tersenyum

Penampilan yang sudah menarik tentu akan lebih sempurna, jika kita balut dengan kepribadiaan kita yang mudah tersenyum. Pancarkan aura keramahan dan bersahabat kepada mereka sehingga mereka dapat menemukan kenyamanan dalam diri kita. Kalau kita jutek, jangankan untuk berbicara, mendekat saja mereka takut.

3.Profesional

Walaupun setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda, tapi kita harus selalu berusaha untuk tidak mencampuradukkan masalah pribadi dengan masalah pekerjaan. Jangan sampai masalah di rumah, mengacaukan konsentrasi kita ketika sedang mengajar. Tidak mudah memang, tapi kita harus belajar untuk menjadi profesional karena meskipun mereka lebih muda usianya dari kita, mereka juga bisa menilai bagaimana kita.

4.Jangan ciptakan suasana yang bikin tegang

Suasana belajar yang tegang tidak akan memberikan keuntungan, baik bagi kita sendiri dan juga para siswa. Suasana yang terlalu hening malah bisa membuat kita bingung dan menimbulkan rasa kesal ketika melihat ada siswa yang mengantuk. Meskipun tidak semua orang memiliki rasa humoris, tapi suasana itu bisa tercipta dari mereka. Selama canda tawa itu tidak mengganggu proses belajar, biarkan humor-humor itu menjadi selingan pencair ketegangan, apalagi pada saat jam – jam siang di saat mata mulai mengantuk dan perut terasa lapar.

5.Jangan menjatuhkan semangat siswa

Pada saat proses belajar mengajar, kita tentu sering meminta siswa untuk menjawab pertanyaan dari latihan atau yang kita berikan. Jika salah menjawab itu biasa, namanya juga proses belajar. Yang terpenting adalah mereka sudah berani untuk mencoba. Amarah yang timbul dapat membuat mereka menjadi malas untuk berusaha lebih baik lagi. Pada akhirnya, tidak terciptalah suasana belajar yang aktif dan penuh semangat. Sebaliknya jika mereka berhasil, tidak ada ruginya jika kita berikan mereka pujian. Ini akan menjadi motivasi untuk si siswa dan teman – teman lainnya untuk berusaha yang terbaik.

6.Boleh beri mereka hukuman ketika lalai dalam tugas

Hal ini boleh kita lakukan untuk mendidik mereka menjadi pribadi yang disiplin dan bertanggung jawab. Tapi ingat, hukuman yang baik adalah hukuman yang bersifat mendidik. Jangan gunakan kekerasan baik itu kekerasan fisik maupun yang menyinggung perasaan.

7.Menjadi sahabat

Para siswa terutama yang telah menginjak remaja, akan merasa senang jika kita tak hanya menjadi guru mereka tapi juga bisa menjadi sahabat. Menjadi seseorang yang bisa dipercaya untuk membagi permasalahan mereka dan pemberi solusi yang bijak. Menentramkan hati mereka yang galau dengan perhatian kita yang tulus. Namun, kita harus tetap objektif dalam memberi penilaian. Jangan pilih kasih hanya karena si siswa dekat dengan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun