Mohon tunggu...
adi uthama
adi uthama Mohon Tunggu... Guru - Menulis dan membaca

jangan bedakan status sosial.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Segenggam Harapan

2 September 2021   10:23 Diperbarui: 2 September 2021   10:36 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Berjalan menyosong keinginan, sedikit harapan ia sematkan. Kelancaran hanya ada dalam doa dan ucapan, kenyataan melahirkan beribu kekecewaan jika tidak sesuai dengan harapan. Sandungan bebatuan kecil terlalu panjang untuk ia lewati, kemana ia harus berjalan untuk menemui keinginannya. 

Hardian seorang pemuda yang bercita-cita menjadi Jurnalis, tapi cita-cita itu sirna ketika orang yang dicintai menikah dengan orang lain. Dan kini beralih menjadi seorang pengajar untuk menghilangkan janji manis yang selalu membayanginya. Penyesalan yang tercipta oleh janji manis yang tidak menjadi kenyataan membuat Hardian nyaman akaan lamunan.

Harapan menjauh dari lamunan seperti sia-sia, karena sampai sekarang hardian juga belum bisa melupakan orang yang dicintainya. Kini, Hardian harus berjuang untuk tetap pada pendirian pada ucapan dan janjinya sebelum untuk menjadi pengajar. Meski pada awalnya menjadi pengajar tujuannya hanya untuk melupakan seseorang.. Bersambung.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun