Mohon tunggu...
Aditya Putra Pratama
Aditya Putra Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa Jurusan Komunikasi UPN Veteran Jatim. Masih belajar mengungkapkan isi otak dalam sebuah tulisan. Suka apapun yang berhubungan dengan musik 🎼🎧😈

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Beli Ayam Goreng Bonusnya CD

20 Maret 2016   10:37 Diperbarui: 20 Maret 2016   10:42 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Contoh CD bonus dari pembelian paket ayam goreng/dokpri"][/caption]

Pasti sudah banyak opini tentang sebuah restoran ayam goreng yang menyajikan sebuah CD musik untuk bonus pembelian sebuah menu ayam goreng dari mereka yang lebih professional dari saya. Kebanyakan dari mereka menyayangkan pihak band tersebut, mengapa mau karyanya hanya dijadikan sebagai bonus pembelian dari suatu paket ayam goreng yang disediakan oleh pihak restoran cepat saji tersebut. Meskipun sebenarnya harga yang tercantum di paket tersebut sudah termasuk harga CD yang dijadikan embel-embel sebagai bonus. Tapi bagaimana jika dengan pembelian menimal sekian puluh ratus rupiah kita dapat CD tersebut dengan cuma-cuma tanpa penawaran yang terkesan memaksa dari pihak kasir tersebut?

Masalahnya hanya pada apresiasi, banyak orang yang tidak peduli dengan bonus tersebut jika band yang tercantum di dalamnya tidak terkenal atau belum familiar di mata pembeli tersebut. Kan tujuan kita ke sana untuk membeli ayam goreng, bukan untuk membeli CD. Apa mereka merasa rugi jika CD yang dijadikan bonus tersebut tidak diambil saat di kasir? Tentu tidak. Saya pernah mengantri di belakang bapak-bapak yang sedang membeli paket ayam goreng dalam jumlah yang besar. Memang dengan pembelian dalam jumlah besar dan biaya tertentu, kita berhak mendapatkan CD musik yang tersedia di restoran tersebut.

Nah kebetulan, CD tersebut ternyata album dari band yang belum seberapa familiar namanya di belantika musik nusantara. Dan saat kasir itu berkata, “Maaf pak, ini bonus CD-nya ketinggalan.”

“Nggak usah mbak, biarin di sini aja. Lagipula saya tidak ada tempat untuk menaruh CD karena ini sudah penuh dengan makanan dan minuman Saya juga tidak seberapa tahu lagu band itu. Atau mungkin mas yang di belakang saya mau menerima bonus milik saya ini juga nggakpapa daripada nanti CD itu patah di dalam sini” Jawabnya sambil mengangkat dua katong kresek ukuran jumbo yang terisi penuh tersebut sambil menoleh ke arah saya.

Gila! Sebenarnya saya ingin memberitahukan kepada bapak tersebut seberapa sulitnya proses rekaman dan berapa banyak biaya yang dikeluarkan untuk proses rekaman itu sendiri. Tapi yasudahlah, saya dengan senang hati menerima saja bonus CD tersebut. Apalagi band baru, saya sebelum-sebelumnya hanya memburu CD dari band terkenal dalam negeri (kalau tidak salah yang terakhir itu beli CD band milik Ahmad Dhani, tapi lupa bandnya yang mana) dengan cara membeli paket ayam goreng ini. Jadi tujuan awal dan mindset saya memang beli CD tapi mendapat bonus ayam goreng. Bukan beli ayam goreng lalu mendapat bonus CD. Aneh kan?

Dan saat sampai di rumah, saya mulai memutar CD itu. Entah genrenya yang kurang cocok dengan saya, atau saya merasa kualitas sound dan skillnya yang biasa saja. Saya benar-benar bosan saat mendengarkan lagu dari band tersebut. Lalu saya mulai berpikir keras, apa orang yang memfilter banyak CD dalam waiting list di perusahaan restoran ayam goreng itu juga merasa bosan saat mendengarkan album ini? Jika dia sama seperti saya, mengapa tetap memutuskan album dari band ini untuk dijadikan bonus pembelian? Tentu beda jadinya kalau band tersebut membayar sejumlah uang untuk bekerjasama dengan pihak tersebut dengan maksud memasarkan albumnya dengan cara dijadikan bonus pembelian paket ayam goreng. Jika memang begitu, seberapa buruk karyanya tidak menjadi masalah. Yang penting rekaman, bayar untuk kerjasama, dijadikan bonus paket ayam goreng, beres!

Lalu jika ada berita, “500 ribu CD Album dari Boyband Tujuh Laki-Laki dan Tujuh Pahlawan (SM*SH) Ludes di Salah Satu Restoran Ayam Goreng.” kaget nggak? Wow! Ludes! Yaiyalah.. kan dijadikan bonus. Mungkin ada fans yang memang memburu CD tersebut seperti yang kisah pribadi saya yang saya ceritakan diatas tadi, tapi berapa banyak juga yang seperti bapak-bapak tadi? Jadi menurut saya, Awards untuk band atau pemusik yang memasarkan CD di restoran ayam goreng itu adalah konyol. Meskipun yang ludes beberapa juta, jika hanya dijadikan sebuah bonus saja percuma. Nggak semua pembeli mau mendengarkan apa yang dia dapatkan itu. Karena intinya, beli ayam goreng dan beli CD musik itu beda dan tidak ada hubungannya.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun