Pihak bank bersama kepolisian dalam satu hari memperhatikan aktivitas rekening bank pelaku khususnya dalam hal pemasukan. Pada saat ada pemasukan uang ke rekening tersebut, pihak bank bersama pelaku langsung konsen memperhatikan dimana lokasi atm yang digunakan transaksi mengambil uang oleh pelaku.
Setelah mendapatkan lokasinya, polisi yang sedang di bank menghubungi kantor polisi terdekat dari lokasi pelaku sambil langsung memberikan data-data khususnya wajah pelaku. Kemudian beberapa polisi dari kantor polisi terdekat itu pun bergerak cepat ke atm yang dituju untuk melakukan penyergapan dan penangkapan.
Proses koordinasi dari saat lokasi atm didapatkan hingga beberapa polisi sampai di ATM paling cepatnya adalah sekitar 15 menit tergantung jarak antara kantor polisi dengan atm yang dituju. Sebagai catatan, di setiap kantor polisi, ada polisi-polisi yang selalu siaga 24 jam penuh untuk siap bergerak kapanpun dibutuhkan di kala ada koordinasi.
Beberapa kali upaya penyergapan sekaligus penangkapan gagal karena waktunya tak terkejar karena pelaku keburu pergi dari lokasi sebelum polisi-polisi sampai di lokasi. Namun akhirnya pelaku berhasil ditangkap karena pada saat itu pelaku terlalu lama di atm karena banyak uang yang diambilnya.
Ini adalah salah satu contoh kinerja intelejen kepolisian di Indonesia dalam mengintai pelaku kriminal. Sebagai catatan saja, pelaku kriminal yang menggunakan perangkat dengan layanan operator seluler walaupun gps-nya dimatikan, intelejen kepolisian dengan mudah bisa mendapatkan lokasinya sekaligus menangkapnya kalau pelaku sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan seperti mall karena di setiap mall ada bts khusus milik operator selular yang langsung menaungi pemancaran sinyal khusus untuk mall tersebut sehingga intelejen bisa memastikan bahwa target sedang berada di mall tersebut. Bila sudah mengetahui wajah target, polisi-polisi tinggal menunggu target di pintu-pintu keluar mall untuk menyergap serta menangkap pelaku.
Kesimpulannya, di tengah-tengah perkembangan teknologi canggih saat ini, asalkan intelejen maupun kepolisian serius serta optimal untuk melacak juga menangkap pelaku kriminal manapun, sesungguhnya sangat mudah dan cepat untuk mendapatkan targetnya. Tulisan ini saya buat dan muat untuk menjadi tambahan wawasan untuk seluruh pembaca.
Bila ada pertanyaan terkait tulisan ini, Anda bisa invite BBM saya di pin 313194C4 atau follow Twitter saya di @AdityaNandiasa. Atau bisa juga Anda komunikasikan dengan saya melalui fasilitas comment atau message yang disediakan oleh Kompasiana dengan berteman dulu dengan saya juga di Kompasiana. Salam hangat untuk seluruhnya.