Mohon tunggu...
Aditya Mulyawan
Aditya Mulyawan Mohon Tunggu... Freelancer - Jack of All Trades

Ingredients : 93% anxiety, the rest is eternal love and deep-dish pizza. Full-time (copy)writer, part-time jukebox selektor, and got no time for unrequited love.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bakmi Ayam di Akhir Pekan

2 Juli 2020   17:22 Diperbarui: 4 Juli 2020   02:36 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakmi ayam Ci Moel yang ada di Pasar Duta Sehat, Tangerang (Dok. Aditya Mulyawan)

Nama kedai bakmi tersebut diambil dari panggilan akrab sang pemilik, Ci Moel. Tak hanya menjual bakmi ayam, dirinya juga menjual berbagai kudapan khas seperti kwetiau, locupan, hingga nasi tim ayam.

Mengunjungi kedai bakmi Ci Moel jadi salah satu rutinitas saya dan Ibu di akhir pekan. Entah di hari Sabtu, Minggu, atau keduanya, saya yang gemar mengantarkan Ibu ke pasar pasti akan berakhir di sana. Entah santap dine-in atau takeaway jika terlampau lelah berkeliling di pasar.

Tampilan bakmi Cie Moel agak sedikit berbeda dengan gambaran bakmi yang saya tulis di atas. Selain untaian bakminya yang lebih tebal, Ci Moel pun menambahkan potongan jamur kancing dan tauge sebagai bagian dari topping bakmi ayam racikannya.

Kami sempat "berkhianat" dari Ci Moel. Di seberang pasar, ada kedai bakmi ayam bangka yang baru buka kala itu. Rasanya yang lebih lezat tentu jadi alasannya. Akan tetapi, kami kembali ke pelukan Ci Moel setelah mengetahui jika bakmi ayam tersebut menggunakan minyak babi. Tak heran jika rasanya lebih enak, toh...

Bakmi ayam Ci Moel di akhir pekan pun menjadi tradisi keluarga kami selama beberapa tahun.

Sayangnya, tradisi tersebut harus berakhir seiring perceraian keluarga saya. Saya yang menjadi "jatah" Ayah harus hijrah ke Bandung. Sementara kedua adik saya tetap di Tangerang bersama Ibu saya.

Meski demikian, obsesi saya terhadap bakmi ayam tetap hidup. Beruntungnya, kota Bandung punya varian "bakmi" yang tak kalah lezatnya ketimbang bakmi-bakmi ayam khas Tiongkok yang biasa saya nikmati di rumah sebelumnya.

Yamin.

Mie Baso Akung, Bakmi Rajim, Bakmi Maman, Mie Lezat Gang Luna, Bakmi Tasik, Bakmi Alpino, Yamin Sams Strawberry Corner, Bakmi Apin, Mie Rica Kejaksaan, Bakmi Ayam Jamur (Mangkok Ayam) dan masih banyak daftar panjang kedai penyedia yamin seantero Bandung yang tak kalah lezat.

Kehadiran yamin di kedai-kedai tersebut tak hanya mengobati kerinduan saya pada bakmi ayam yang saya tinggalkan di Tangerang. Lebih dari itu, turut mewarnai jatuh bangun kehidupan remaja dan menjelang dewasa saya. Yamin menjadi bagian penting dalam kecintaan saya pada Bandung. Kota yang konon katanya, diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum.

Beberapa tahun terakhir ini, saya kerap bertanya-tanya kepada diri saya sendiri. Dari mana sih sebetulnya obsesi terhadap bakmi ayam ini? Toh, banyak santapan-santapan lain yang menjadi favorit selama ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun