Mohon tunggu...
Aditya Dwi Purwitasari
Aditya Dwi Purwitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa Semester 5

Saya seorang mahasiswa dari UIN Sunan Kudus dari prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Tabayyun di Era Digital: Komunikasi Profetik dan Tanggung Jawab Bermedia

14 Oktober 2025   14:00 Diperbarui: 14 Oktober 2025   13:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Transformatif*: ISP meminta sistem pendidikan mengajarkan empati, tanggung jawab sosial, dan kesadaran spiritual selain hasil akademik.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW:

"Seseorang cukup disebut pendusta jika ia menceritakan semua yang ia dengar" (HR. Muslim, No. 5)

Hadis ini memberikan dasar moral bagi sikap selektif dalam menyebarkan informasi. Komunikasi profetik tidak hanya benar dari segi konten, tetapi juga jelas dari segi niat dan tujuan. Selain itu, ISP menawarkan sistem nilai yang mendukung moderasi beragama, terutama dalam masyarakat multikultural.

Ilmuwan percaya bahwa wahyu adalah dasar untuk transformasi sosial, bukan hanya ide ilmiah. ISP berfungsi sebagai cahaya yang memandu kita untuk tetap waras, kritis, dan beradab di dunia media yang bising.

Mari kita menjadikan tabayyun sebagai budaya digital baru, karena kita adalah umat yang ditugaskan untuk mendorong kebaikan dan melawan keburukan. Mulailah dengan pertanyaan sederhana: "Apakah ini memanusiakan?" bebas? Mendekati Tuhan? Jika jawabannya tidak ada, mungkin kita hanya menjadi bagian dari masalah. Namun, dengan tabayyun, kita dapat memilih menjadi bagian dari solusi.

Daftar Pustaka

Fery, M., Supriyatno, T., & Hambali, M. (2025). "Konsep Ilmu Sosial Profetik dan Relevansinya dalam Pendidikan Agama Islam: Studi Analisis Pemikiran Kuntowijoyo". Kariman: Jurnal Pendidikan Keislaman, 13(1), 113--136.

Kuntowijoyo. (1991). Paradigma Islam: Interpretasi untuk Aksi. Bandung: Mizan.

Lundeto, N., & Ni'am, S. (2023). "Paradigma Islam Profetik: Melacak NilaiNilai Moderasi Beragama Dalam Pemikiran Kuntowijoyo". Farabi: Jurnal Studi Islam, 19(2).

Muslim, I. (n.d.). Sahih Muslim, Hadis No. 5.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun