Tabyyun: Pilar Komunikasi yang Transenden
Di era internet, setiap orang dapat menyebarkan informasi. Namun, sayangnya, tidak semua informasi yang tersebar benar. Masyarakat digital sering mengonsumsi hoax, fitnah, dan disinformasi. Prinsip tabayyun Islam kembali hidup dalam keadaan seperti ini.
Allah SWT mengatakan:
Surat Al-Hujurat ayat 6 mengatakan, "Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya, yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."
Tabayyun dalam pendekatan ISP adalah contoh nyata dari nilai transendensi, yang mengaitkan aktivitas sosial, khususnya media, dengan iman kepada Allah. Kita memverifikasi bukan hanya karena kita ingin tampil bijak, tetapi karena itu adalah cara untuk mengikuti nilai ilahiah.
Kita juga melaksanakan nilai "liberasi" dengan tabayyun. Kita membebaskan publik dari beban informasi yang tidak benar yang dapat merusak reputasi, reputasi, dan ketahanan sosial. Verifikasi membuat Anda bertanggung jawab secara sosial dan spiritual.
Tanggung Jawab Media dan ISP
ISP tidak hanya menciptakan nilai, tetapi juga menawarkan pedoman untuk praktik media. Beberapa contoh aplikasinya dalam dunia Islam modern adalah:
Etika Verifikasi (Tabayyun) prinsip ini berfungsi sebagai sarana utama untuk melawan disinformasi. ISP meminta semua Muslim untuk kritis, hati-hati, dan tidak tergesa-gesa dalam menyebarkan berita di dunia yang penuh dengan informasi palsu.
ISP mendorong pemahaman tentang algoritma media sosial yang bias dan mempercepat penyebaran kebencian. Oleh karena itu, dakwah di dunia digital harus dibungkus dengan hikmah dan rahmah daripada viralitas.
Advokasi Sosial Berbasis Maqid al-Syar'ah ISP dapat menjadi inspirasi untuk gerakan sosial yang berfokus pada keadilan, perlindungan hak asasi, dan kesejahteraan.