Mohon tunggu...
Aditya Pratama
Aditya Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Aku cinta Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Negara dan Beberapa Permasalahan yang Ada di Dalamnya

10 November 2021   00:03 Diperbarui: 10 November 2021   05:04 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap manusia di dunia ini tentunya tidak dapat hidup sendirian. Pastinya semua manusia di dunia ini saling membutuhkan satu sama lain. Dari saling membutuhkan inilah para manusia harus hidup berdampingan dan berkelompok satu sama lainnya untuk saling membantu. Dalam hal berkelompok disini ada banyak sekali bentuknya, mulai dari lingkup kelompok terkecil sampai yang terbesar.

Tentunya dalam setiap kegiatan berkelompok harus ada pemimpinnya untuk mengendalikan kelompok tersebut. Pemimpin sendiri juga membutuhkan anggota untuk dipimpinnya. Akan jadi hal lucu jika pemimpin tidak memiliki objek untuk dipimpin. Tidak jauh berbeda dengan Negara. Negara juga butuh pemimpin untuk memimpin warganya supaya tetap berada di jalan yang lurus.

Dalam setiap Negara tentunya memiliki bagan-bagan yang berujuan untuk menjalankan dan juga bertanggung jawab atas perputaran roda kehidupan. Bagan-bagan itu sendiri memiliki bentuk yang berbeda satu sama lain dan juga memiliki fungsi yang bermacam-macam. Kita ambil contoh Negara kita sendiri yaitu Indonesia. Di Indonesia sendiri banyak sekali bagan-bagan yang membantu untuk menjalankan kehidupan ini. Tentunya setiap Negara di dunia ini memiliki sebutan yang berbeda terhadap bagan-bagan ini, tetapi mungkin memiliki fungsi yang sama dengan di Indonesia.

Menurut saya pribadi, Negara itu seperti tubuh manusia, jika satu bagian mengalami cedera atau sakit, maka sistem pengoperasian tubuh menjadi berkurang dan kurang maksimal. Jikalau salah satu bagan dalam suatu Negara tersebut mengalami kesalahan dalam menjalankan kehidupan, maka akan berdampak pada semua anggota Negara tersebut.

Dalam suatu Negara tentunya tidak hanya mengatur tentang birokrasi pemerintahan saja, tetapi Negara juga mengatur semua yang ada di Negara tersebut serta Negara juga memiliki cakupan yang luas seperti iklim, kesehatan, wilayah, dan masih banyak lagi. Negara juga memiliki tanggung jawab sepenuhnya pada aset Negara, semua masalah Negara dan juga semua perbuatan manusia yang menyimpang dari aturan.

Seperti halnya di Indonesia, kita mengenal berbagai bagan-bagan yang melengkapi didalam birokrasi tersebut. Selama beberapa tahun ini sering muncul pada berita di media sosial atau televisi tentang masalah-masalah yang terjadi di dalam negeri ini dan di dalam susunan birokrasi Negara.

Berita yang sering muncul di televisi maupun di media sosial adalah berita-berita penangkapan seorang atau kelompok pejabat Negara yang telah melakukan tindak pidana korupsi. Tindak pidana korupsi ini  sudah menjadi hal yang biasa di Negara kita, bahkan sejak zaman VOC dulu tindak pidana korupsi sudah terjadi. Mungkin berjalan dari hal inilah korupsi menjadi budaya baru di Negara kita. Sampai-sampai pada tingkat pemerintahan yang paling rendah korupsi sudah sering terjadi.

Tindak pidana korupsi yang akhir-akhir ini sering dibicarakan adalah korupsi dana bantuan sosial yang akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Hal ini memang sangat mengundang kemarahan, kekesalan dan kekecewaan terhadap para petinggi pemerintahan. Hal tersebut jelas merupakan sebuah kesalahan besar yang terjadi dalam birokrasi pemerintahan.

Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini, banyak sekali masyarakat yang merasakan dampak dari pandemi covid19 ini. Apa tidak cukup gaji para petinggi pemerintahan sehingga mereka bisa-bisanya melakukan korupsi? Lihatlah banyak sekali di luar sana orang-orang yang harus berjuang di masa pandemi hanya sekedar untuk bertahan hidup.

Mungkin hukuman yang tepat diterapkan pada pelaku korupsi adalah diasingkan  di suatu tempat yang jauh dari kehidupan agar mereka tahu rasanya bagaimana bertahan hidup tanpa gemilang harta. Hukuman yang kedua untuk pelaku korupsi adalah tembakan mati agar memutus rantai penyebaran budaya korupsi di Negara ini. Mereka pelaku korupsi tidak memiliki hati nurani sebagai manusia, bahkan menurut saya mereka adalah para setan di Negara kita.

Dalam setiap Negara tentunya memiliki bentuk Negara yang berbeda-beda,seperti federal, monarki ataupun demokrasi. Dalam Negara kita sendiri menganut bentuk Negara demokrasi. Bentuk Negara demokrasi ini menurut saya tepat dan cocok digunakan di Negara Indonesia serta sesuai dengan norma, aturan dan budaya para masyarakatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun