Mohon tunggu...
Adi Supriadi
Adi Supriadi Mohon Tunggu... Lainnya - Berarti Dengan Berbagi, Sekali Berarti Sesudah Itu Mati. Success by helping other people

Activist, Journalist, Professional Life Coach, Personal and Business Coach, Author, Counselor, Dai Motivator, Hypnotherapist, Neo NLP Trainer, Human Capital Consultant & Practitioner, Lecturer and Researcher of Islamic Economics

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berikan Aku 7 Pemuda Alay, Maka Ku Jadikan Mereka Boyband

13 Januari 2012   06:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:57 3438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_155641" align="alignleft" width="296" caption="Situ Alay (harianberita.com)"][/caption] Dulu, Bung Karno pernah bilang “Berikan Aku 7 Pemuda, Maka Akan Ku Guncang Dunia”, Tapi Sekarang Saya ingin bilang Pada Anda “Berikan Aku 7 Pemuda Alay, Maka Akan Ku Jadikan Mereka Boyband”. Alay, Bahasa Alay Inilah Fenomena Bangsa Indonesia yang semakin hari semakin kehilangan Identitasnya, walaupun sebenarnya Bahasa Alay juga bisa masuk ke dalam kajian Ilmu Bahasa yang disebut Morfologi. Jadi, Bahasa Alay lebih kepada Pembentukan kata. Namun, lama kelamaan penggunanaan bahasanya bisa menghilangkan identitas bahasa Indonesia.

Anak-Anak Alay oleh mereka yang Anti Alay disebut juga sebagai Anak-Anak Lebay, Anak Layangan atau ABG Katro. Ciri Generasi Alay ini dapat digambarkan sebagai berikut sebagaimana diungkapkan oleh Marrisa dalam Postingannya “Ciri Ciri Anak Alay, Stop Bahasa Alay :

1.Jika mereka mengirim SMS hurufnya Besar-Kecil atau Kecil-Besar, Saking kreatifnya jadi seperti tidak punya kerjaan lain. Contoh kata-katanya “iYa nIe, aBiS lAgi sIbUq siCh. Jika ditinjau dari penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar maka salah total.

2.Kemudian dalam Bahasa SMS atau BBM seperti belum mengerti dan memahami Huruf-huruf, contohnya : Juga menjadi Juja, Iya menjadi eap, SMS menjadi CMZ atau XMX

3.Pemuda Alay ini biasanya senang berfoto, tidak salah sich berfotonya mah, tetapi gaya berfotonya misalnya lidah dijulurkan, tangan dibentuk angka satu dan diletakan di samping bibir, mulut di gembungin, moto dari atas.

4.Jika Anda ingin lebih dalam lagi meneliti Pemuda/Pemudi Alay ini biasanya terlihat di nama Facebook atau Tweet mereka, misalnya : cii mUna imUtz / cii LeMouDh / raTu Manieeez / sii Cuexz / MociMoci alias Jonny.

5.Nama di BBM kreatif dan meriah banget, sampe susah nyarinya, misalnya **9w alay** dan sebagainya.

6.Jika mengirim SMS atau Chat di BBM biasanya menggunakan angka, sehingga pesannya harus dibaca dengan mengerutkan kening, padahal hanya pengen bilang begini “ 9w 9ag 8i5a 5kr9”…Hello Emang Plaat nomer….

7.Jika menulis di buku tulis atau di SMS atau di BBM sangat susah bacanya, misalnya “ Tyus kmueh jNaN luEpa Mams eaa….” Masya ALLAH, jika Anda menontot OVJ atau The Hits atau Bukan Empat Mata, bahasa-bahasa sejenis diungkapkan Sule, Andre, Parto, Vega, Olga, Tukul dan sebagainya.

Fenomena ini tidak jarang membuat sebagian besar orang-orang menyebut generasi Alay ini adalah generasi norak, kampungan, ndeso. Apakah secara ilmiah bisa dijadikan penetilian, buat Anda yang menggeluti Bahasa Indonesia bisa mengkajinya dalam Ilmu Morfologi atau Fonologi.

Tetapi, buat saya bahasa Alay hanya cocok untuk bercanda untuk membuat orang ketawa, tetap tidak baik jika dijadikan sebagai budaya baru , lama kelamaan identitas bahasa Indonesia yang Baik dan Benarbaik dari segi pengucapan dan penulisan akan menghilang, jadilah Republik kita disebut Republik Lebay dengan menggunakan bahasa baru di dunia yang disebut Bahasa Alay.

Anak-Anak Alay inipun membuat group baik di Facebook atau di BBM dan ujung-ujungnya membuat group Boy Band dengan anak-anak yang dipilih bergaya alay semuanya. Indonesia memang surganya bagi pembuat budaya baru, apapun budaya yang Anda bawa dan cobalah di lounch di Indonesia maka akan laku, Indonesia memang dikenal sebagai masyarakat yang gandrung kepada hal-hal baru walaupun hal-hal baru itu belum tentu cocok dan benar adanya.

Mungkin suatu saat akan ada lagi yang membawa budaya baru, jika sekarang Budaya ALAY, suatu saat akan ada Budaya Tuluy, Budaya Sengek, karena sebelum Alay sudah ada Budaya lainnya. Maka dari itulah Nabi Palsu akan selalu laku di Indonesia. kira-kira Alay ada ga ya Nabinya?

Sorry Ye…Loe Gue End….Wkwkwkwkwkwk

[caption id="attachment_155644" align="alignleft" width="105" caption="Adi Supriadi"]

13264361732070606754
13264361732070606754
[/caption]

Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan (Adi Supriadi)

Seorang Writer,Trainer,Public Speaker dan Entertainer. Punya Kakek Seorang Penulis, Ibu Seorang Penulis dan Istri Seorang Penulis. Pernah Menjadi Jurnalis Sekolah, Kampus, dan Radio. Tulisan baru terbit di KayongPost, Pontianakpost, Banjarmasinpost, Tanjungpurapost, Sriwijayapost, Balipost, Acehpost, Kompas, Republika, Sabili dll. Cita-cita ingin menjadi Jurnalis AlJazeera atau CNN dan bisa menulis jurnal di TIME dan Wartawan Washingtonpost. Anda dapat menghubungi via 085860616183 / YM: assyarkhan , adikalbar / FB: adikalbar@gmail.com / Twitter : @assyarkhan / GoogleTalk : adikalbar / Skype: adi.rabbani / PIN BB : 322235A9

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun