Mohon tunggu...
ADI ROSADI
ADI ROSADI Mohon Tunggu... Guru - Penulis

menulis dan membacalah sampai anda tidak mampu mengenal kata!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Surat Terakhir

1 Mei 2020   21:55 Diperbarui: 1 Mei 2020   21:52 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

SURAT TERAKHIR

sayang
rindu yang terjaga, usah ditangisi
sebab telah kuwasiatkan rindu pada detak jarum jam
aku dan rasa ini akan menyala
nan menyejukan ruang yang dibangun bersama
tak akan lenyap oleh waktu

ah sayang
jika surat angin itu jatuh di depan jendela
dan sempat sampai terbaca waktu
tak ada yang perlu ditangisi
tentang kisah yang dicatat dingin
tentang cerita cinta yang bertumpuk di lemari hati
kita ruku' pada doa
dan hidup di sana

ah, sayang
rindu yang tak mampu dirjemahkan angin
i'tidalkan saja dalam gerak raka'at sembahyang
jangan ragu, jangan bimbang sujudkan yakin itu
i'tikafkan dalam degup dada sembahyang

Adi Rosadi
Cianjur, 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun