Mohon tunggu...
Abdulqhadir
Abdulqhadir Mohon Tunggu... Atlet - Twins-Twins

Bismillah "Baca apa yang kamu lihat, pikirkan apa yng kamu baca, dan tulis apa yang kamu fikirkan. Insyaallah namamu akan dikenang".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

13 Mei 2020   12:16 Diperbarui: 21 Juni 2021   02:09 2580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan (unsplash/alex-block)

Assalmualikum wr.wb

Salam sejahtera untuk kita semua yang dimana masih di kasih kesempatan untuk tetap beraktivitas seperti biasa.

Saya akan mempaparkan sedikit materi yang udah saya tangkap pada hari kemarin, yaitu tentang aliran perenialisme dalam filsafat pendidikan Perenialisme berasal dari kata "perenial" yang berarti abadi, kekal. 

Jika di dalam filsafat pendidikan perenialisme ini mengungkapkan bahwa pendidikan sebagai suatu jalan kembali atau proses pengembalian manusia pada masa lampau. 

Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekan perubahan dan suatu yang baru.

Baca juga : Filsafat sebagai Way of Life

Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur ke belakang dengan mengunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kokoh.

Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan dasar penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang. 

Sikap ini bukankah nostalgias (rindu atas hal-hal yang sudah lampau semata-mata) tetapi telah berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan-kepercayaan tersebut berguna bagi abad sekarang. 

Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur ke belakang dengan mengunakan kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kokoh.

Jadi sikap untuk kembali kemasa lampau itu merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan yang ada sekarang ini perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan itu berguna bagi abad sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun