Mohon tunggu...
Abdulqhadir
Abdulqhadir Mohon Tunggu... Atlet - Twins-Twins

Bismillah "Baca apa yang kamu lihat, pikirkan apa yng kamu baca, dan tulis apa yang kamu fikirkan. Insyaallah namamu akan dikenang".

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan

13 Mei 2020   12:16 Diperbarui: 21 Juni 2021   02:09 2580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengetahui Aliran Perenialisme dan Tokoh-tokohnya dalam Filsafat Pendidikan (unsplash/alex-block)

Robert M. Hutchins seorang tokoh yang hidup pada masa 1899-1977. Dan mengemukakan pendapatnya bahwa "Pendidikan mengimplikasikan pengajaran.Pengajaran mengimplikasikan pengetahuan.Pengetahuan dalah kebenaran. 

Kebenaran di mana pun dan kapan pun adalah sama. Karena itu kapan pun dan di mana pun pendidikan adalah sama". Selain itu pendidikan dipandang sebagai suatu persiapan untuk hidup, bukan hidup itu sendiri. 

Tujuan aliran ini menurutnya tugas utama pendidikan adalah mempersiapkan anak didik ke arah kematangan. Matang dalam artian hidup akalnya. Jadi akal inilah yang perlu mndapat tuntunan, sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba dasar. 

Dengan pengetahuan tradisional seperti membaca, menulis, dan berhitung, peserta didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuan yang lain. Dan pendidikan yang ideal menurutnya adalah pendidikan yang mengembangkan daya intelektual.

* Ortimer Adler

Ortimer Adler adalah seorang tokoh yang hidup dari tahun 1902-2001. Dan mempunyai pandangan bahwa manusia adalah makhluk rasional yang memiliki kemampuan intelektual yang tampak dalam kapasitasnya sebagai subjek yang aktif dan dapat melakukan tindakan-tindakan sendiri seperti membaca,  menulis, berbicara, mendengarkan, dan serta berfikir.

Semoga bermamfaat

Wallahulmuwafieq Illa Aqwamiet Thorieq.

Wassalamulaikum wr.wb

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun