Mohon tunggu...
ADI PUTRA (Adhyp Glank)
ADI PUTRA (Adhyp Glank) Mohon Tunggu... Seniman - Saling follow itu membahagiakan_tertarik Universalitas, Inklusivitas dan Humaniora, _Menggali dan mengekplorasi Nilai-nilai Pancasila

-Direktur Forum Reproduksi Gagasan Nasional, -Kaum Muda Syarikat Islam, - Analis Forum Kajian Otonomi Daerah (FKOD), - Pemuda dan Masyarakat Ideologis Pancasila (PMIP), -Penggemar Seni Budaya, Pemikir dan Penulis Merdeka, Pembelajar Falsafah Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Theosis dan Ragam Kehidupan Berbangsa: Sebuah Kritik Sejarah

1 Desember 2022   01:10 Diperbarui: 1 Desember 2022   01:10 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memahami kata bukanlah perkara yang mudah, apalagi menyiratkan isi dalam surat dan mengaitkan dengan tragedi di masa lampau dengan kumpulan asumsi yang belum pasti dan benar adanya, catatan-catatan dan simbol dalam situs prasejarah seperti batu tulis merupakan peninggalan kisi-kisi tentang sebuah penjelasan mengenai prosesi kepemimpinan masa lampau, pengertian nilai yang terkandung akan sangat beragam bila diterjemahkan oleh manusia dilintas zaman yang berbeda, apakah tulisan dibuat berdasarkan situasi politik atau dibawah faktor lain yang mempengaruhinya?, 

Kesimpulan bahwa dahulu pernah ada suatu peradaban pra Nusantara adalah sebuah ungkapan yang membuktikan adanya peradaban saat ini

Peninggalan sejarah secara politik dan beragam faktor lainnya sangat memungkinkan dan bisa saja terjadi dalam hal membuat dan meninggalkan catatan serta simbol sejarah dizamannya, beragam hal pun akan muncul dalam menafsirkan dikarenakan tingkat ambiguitas yang tinggi sebagai asumsi yang nilainya belum tentu memiliki kepastian yang jelas, 

Bisa saja isi merupakan asumsi yang berisi sebuah ungkapan atau penjelasan tersebut sengaja dibuat atas inisiatif individu pembuat, bisa juga atas perintah penguasa sebagai doktrin figure, atau pengingat aturan dan acuan baku mengenai bagaimana membangun kecintaan terhadap penguasa melalui media pencitraan dengan bahasa puitis yang berefek kecintaan politis, atau bisa juga kurang kerjaan pembuatnya sebagai proses inspirasi yang mengidamkan kepemimpinan yang baik, simbol atau tulisan dibuat bukan hanya dimiliki dan berdasarkan keinginan individu semata bisa jadi masih ada hal lainnya yang mempengaruhinya seperti seremoni atau sekedar iseng belaka, penjabaran ini pun merupakan kumpulan asumsi yang nilainya bisa keliru semua atau sebaliknya. 

Meskipun telah dijelaskan dengan beragam cara dan metode tingkat eksakta akan jauh dari pengaruh jujur ilmiah dalam kisah nyata terkait pengaruh dan perubahan sosial pada masa itu dengan sebenar-benarnya.

Kesimpulan bahwa dahulu pernah ada suatu peradaban pra Nusantara adalah sebuah ungkapan yang membuktikan adanya peradaban saat ini, nampak melalui regenerasi manusia baru yang lahir dan berkembang biak dan tetap ada hingga saat ini, fakta itu pun belum cukup dan bukan merupakan kesimpulan yang ilmiah karena sistematik yang terputus antara awal kemunculan peradaban manusia , proses pertengahan percampuran manusia dalam memperbanyak turunan hingga akhir peradaban diera kekinian, ini menjadikan manusia kini menyikapi cara pandangnya dengan tafsiran-tafsiran berdasarkan nalar dan rasionalitas yang berkembang dan senantiasa berubah-ubah seiring perubahan ruang dan berjalannya waktu. 

cenderung berdasarkan nalar akibat dampak keyakinan dan keimanan yang beragam jenis

Kitab suci kerap dijadikan rujukan bagi para penganut agama, yang tentunya eksistensi realitas akan sangat panjang diperdebatkan tentang cikal bakal manusia pertama muncul dan berkembang biak, otentifikasi mengenai akuratnya suatu fakta dan data, menurut para arkeolog dan ilmuwan sangat lemah dalam pergelutan referensi yang banyak muncul dipertengahan zaman [era para nabi dengan kitabnya]. 

Wikipedia.org
Wikipedia.org

Apresiasi penganut agama terhadap dinamika Profetik berdasarkan kronologis dan peristiwa akan bernilai hebat bagi sebagian personal yang beragama, kesimpulan akan cenderung berdasarkan nalar akibat dampak keyakinan dan keimanan yang beragam jenis, sedangkan kebutuhan mengurai secara ilmiah dan pasti adalah dengan rangkaian, objektif, terstruktur dalam sistem yang berkaitan diselingi fakta dan bukti nyata serta mampu dipertanggung jawabkan secara ilmiah, kemudian tuntutan terhadap study komparatif belum tentu jua memenuhi standar ilmiah, apabila proses tersebut tidak melalui proses praktikum peninjauan langsung kebenaran sebagai bentuk tanggung jawab, study tersebut dilakukan bukan untuk mencari perselisihan apalagi menimbulkan pergesekan dan pergejolakan lintas manusia, semata untuk mengungkap kebenaran dalam menjawab dan menanggapi sebuah proses yang pernah terjadi dalam peradaban kecil manusia masa lampau yang semakin membesar kini. 

Mengurai secara rinci sejarah bukanlah perkara mudah,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun