Mohon tunggu...
Afiffahh
Afiffahh Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Human Centered Design: Ketika Empati Menjadi Titik Awal Desain

3 Juni 2025   15:27 Diperbarui: 3 Juni 2025   15:27 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dengan HCD, solusi tidak hanya bisa digunakan, tetapi juga terasa berarti bagi penggunanya.

Mengapa Desain Harus Dimulai dari Empati?

Dalam dunia desain, empati bukan sekadar istilah keren---ia adalah bahan bakar utama dari setiap inovasi bermakna. Tanpa empati, seorang desainer cenderung hanya fokus pada fitur dan tampilan, bukan pada konteks hidup penggunanya.

Misalnya, saat mendesain platform keuangan untuk UMKM, desainer yang berempati tidak hanya menciptakan fitur pelaporan keuangan, tetapi juga memahami tantangan para pelaku UMKM seperti minimnya literasi digital, ketakutan menggunakan teknologi, dan keterbatasan perangkat.

Keuntungan Desain yang Berbasis Empati:

  • Lebih relevan dan sesuai konteks pengguna

  • Menciptakan solusi yang inklusif dan mudah digunakan

  • Lebih efektif dalam menyelesaikan masalah nyata

  • Meningkatkan kepuasan dan loyalitas pengguna

Empati menjembatani kesenjangan antara ide dan implementasi, mengubah desain menjadi pengalaman yang menyentuh kehidupan nyata.

Tahapan dalam Human-Centered Design

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun