Adinda Nur IstirohmahÂ
191330000420
PENDAHULUANÂ
Di usia sekolah dasar, peserta didik memiliki karakteristik yang beragam. Guru harus bisa memahami dan mempelajari bagaimana karakteristik pada peserta didik masing-masing agar proses kegiatan mengajar belajar dapat berjalan dengan nyaman antara guru dengan siswa.
Sebagai perancang suatu proses pembelajaran guru harus menjadikan karakteristik peserta didik sebagai tujuan atau tolak ukur dalam menghadapi proses pembelajaran di kelas, contohnya dalam berbagai kelas guru menghadapi karakteristik peserta didik yang berbeda-beda, baik dalam hal motivasi dalam belajar, kemampuan saat belajar, pengetahuan, latar belakang dan sosial ekonomi. Hal tersebut mewajibkan guru memerlakukan beberapa kelas dengan pendekatan yang berbeda. Jadi untuk itu bagi guru harus bisa mengetahui karakteristik tiap peserta didik masing-masing untuk mencapai proses pembelajaran sesuai yang di inginkan dan bisa nyaman antara guru dengan peserta didik.Â
PEMBAHASANÂ
Dalam proses pembelajaran, untuk mewujudkan praktek pendidikan dan pembelajaran yang baik maka pendidik berkewajiban mengetahui serta mendalami bagaimana karakteristik pada tiap masing-masing siswanya. Ahli Psikologi menyatakan bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak usia SD terjadi baik secara fisik maupun psikis.Â
Secara Fisik Menurut Abdul Alim (2009:82) yaitu:
Suka bermain, sebagai pendidik diwajibkan untuk memberikan pembelajaran dengan model bermain. Guru harus bisa mendesain pembelajaran yang disukai oleh anak atau memberikan pembelajaran se kreatif mungkin agar pembelajaran berjalan dengan nyaman antara guru dan siswa.Â
Suka Bergerak, Saat usia ini akan lebih suka bermain ketimbang hanya duduk mendengarkan materi dari guru selama berjam-jam hal itu akan membuat siswa merasa bosan dan biasanya malah mengabaikan apa yang di sampaikan oleh guru.
Suka Beraktivitas Berkelompok, Saat usia SD biasanya anak akan suka berinteraksi sosial dengan tujuan untuk menacari teman bermain. Pendidik atau guru bisa menerapkan aktivitas berpindah tempat duduk (rolling) agar siswa dapat berinteraksi sosial dengan teman sebaya dan diusahakan untuk 2 minggu sekali ganti agar semuanya dapat berinteraksi sosial satu sama lain dengan teman sebayanya di kelas.Â