Saya masih ingat jelas ketika duduk di bangku SD. Setiap pagi, sebagian uang jajan saya sisihkan untuk ditabung di sekolah. Nominalnya tidak seberapa, hanya beberapa ribu Rupiah. Namun, setiap kali guru mencatatnya di buku tabungan sederhana, ada rasa bangga yang sulit dilupakan. Dari kebiasaan kecil itu, saya belajar disiplin, menahan diri, dan memahami arti menabung sejak dini.
Kini, setelah dewasa, kebiasaan itu masih terbawa. Bedanya, cara menabung sudah jauh berbeda. Jika dulu harus menunggu akhir tahun ajaran untuk melihat saldo terkumpul, sekarang saya bisa memantau tabungan secara real time lewat ponsel. Dunia digital membuat proses menabung lebih cepat, mudah, dan bahkan lebih aman.
Namun, ada satu hal yang tetap sama, yakni menabung bukan sekadar soal "angka", melainkan soal rasa aman. Tabungan adalah "jaring pengaman", tempat kita bersandar ketika keadaan tak terduga datang. Itulah sebabnya saya semakin tertarik ketika mengenal Krom Bank, sebuah bank digital yang membawa konsep aman, menguntungkan, sekaligus fleksibel.
Evolusi Menabung
Dulu, uang dalam bentuk fisik terasa lebih "nyata". Namun, risikonya tentu juga besar. Sebab, uang fisik bisa tercecer, rusak, atau bahkan hilang tanpa jejak. Sekarang, uang bisa disimpan dalam bentuk digital yang justru lebih aman dan praktis.
Di Krom Bank, pembukaan tabungan dilakukan sepenuhnya daring. Tidak ada saldo minimum. Tidak ada biaya admin. Yang menarik, bunga tabungan bisa mencapai 6% per tahun. Ini tentu berbeda dengan tabungan konvensional yang sering "tergerus" biaya bulanan sehingga hasilnya terasa tipis.
Selain itu, nasabah juga mendapat kuota gratis transfer antarbank dan top up e-wallet hingga 100 kali per bulan. Jadi, tidak perlu lagi khawatir saldo terpotong hanya karena transfer atau isi saldo aplikasi. Bagi generasi muda yang akrab dengan GoPay, OVO, ShopeePay, atau DANA, fitur ini jelas membuat hidup lebih ringan.
Menyoal KeamananÂ
Rasa aman adalah kebutuhan dasar dalam mengelola uang. Banyak orang masih ragu terhadap bank digital karena takut penipuan atau kebocoran data. Kekhawatiran itu wajar, tapi Krom Bank punya landasan kuat dengan beberapa fakta berikut:
1. Berizin dan diawasi OJK & Bank Indonesia,Â
