Dengan menutup informasi ini, BEI berharap para investor jadi lebih fokus pada fundamental perusahaan ketimbang hanya ikut arus.
Efek dari Penutupan Kode Broker dan Domisili
Secara teori, langkah tersebut masuk akal. Namun, kenyataannya, penutupan kode broker dan domisili justru membuat volume transaksi di bursa kita menurun. Apalagi buat investor ritel yang mengandalkan strategi "scalping" dan "bandarmologi" (analisis pergerakan bandar), hilangnya data ini jadi seperti kehilangan kompas.
Para trader yang biasanya lincah keluar masuk saham pun menjadi lebih hati-hati. Akibatnya, pasar terasa sepi dan kurang likuid.
Apa Manfaat Dibukanya Kembali?
Kalau rencana ini benar-benar diwujudkan pada Juli 2025 nanti, beberapa hal positif bisa kita harapkan:
1. Volume transaksi meningkat: Investor ritel akan kembali aktif, karena mereka bisa melihat "jejak bandar" secara real time.
2. Likuiditas pasar membaik: Saham-saham jadi lebih aktif diperdagangkan, dan spread harga bisa lebih rapat.
3. Pasar jadi lebih hidup: Saat banyak yang aktif jual-beli, pasar saham jadi terasa lebih dinamis dan menggairahkan.
Bahkan, investor asing pun bisa lebih percaya diri untuk masuk ke pasar kita lagi, karena pasar yang hidup cenderung lebih menarik bagi investor institusi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!