Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Dilemanya Berinvestasi di "Saham Tidur"

4 Januari 2021   07:00 Diperbarui: 6 Januari 2021   08:07 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertumbuhan Laba Saham UNIC/ Sumber: Dokumentasi Adica

Dari sisi laporan keuangan semua juga baik-baik saja. Neracanya terlihat cukup kuat, karena UNIC mempunyai sedikit utang dan banyak uang tunai. Hal itu merupakan sebuah keuntungan yang membuat bisnisnya mampu bertahan dan bertumbuh di tengah pandemi. 

Selain itu, UNIC juga sangat rajin membagikan dividen. Meskipun nilainya berubah-ubah, sesuai dengan laba yang dicetaknya, namun hal ini membuktikan bahwa keuntungan yang dihasilkan perusahaan benar-benar nyata.

Valuasinya? Untuk sebuah saham yang mempunyai pertumbuhan laba yang jumbo secara year on year, valuasi saham UNIC terbilang sangat murah. 

Hal ini bisa dilihat dari rasio PBV yang berada di bawah 1 kali dan PER yang berada di kisaran 7 kali. Alhasil, saham UNIC begitu menarik dijadikan sebuah investasi.

Walaupun begitu, sayangnya, UNIC termasuk "saham tidur" karena transaksi hariannya begitu minim. Hal ini tentu saja menimbulkan risiko tersendiri bagi investor yang ingin berinvestasi di saham tersebut. Oleh sebab itu, sebelum membelinya, sebaiknya investor membikin pertimbangan sematang mungkin, supaya investasi yang dilakukan berjalan sesuai harapan.

Tip Berinvestasi di "Saham Tidur"

Berinvestasi di "saham tidur", seperti UNIC, memang penuh ketidakpastian. Risiko terbesar yang sangat mungkin ditanggung oleh investor jika memiliki saham ini ialah kesulitan untuk menjualnya manakala investor tadi sedang butuh uang. Makanya, berinvestasi di "saham tidur" sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang, katakanlah di atas satu tahun.

Selain itu, perhatikan juga apakah "saham tidur" yang ingin dibeli rajin membagikan dividen. Saham tidur yang rutin menyetorkan dividen setiap tahun lebih bernilai daripada yang tidak.

Di samping menjadi bukti bahwa perusahaan benar-benar menghasilkan keuntungan, faktor dividen juga bisa mengompensasi pergerakan harga sahamnya yang lamban. 

Alhasil, meskipun harus menunggu begitu lama supaya mendapat capital gain, namun setidaknya investor masih bisa memperoleh hasil investasi berupa dividen.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun