Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Saat IHSG dan Harga Emas "Kompak" Naik, Apakah Itu Pertanda Baik?

23 Juli 2020   06:58 Diperbarui: 24 Juli 2020   09:10 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Emas (Sumber: mahamax.com)

Sebuah peristiwa yang "unik" terjadi pada awal perdagangan 22 Juli kemarin. Pasalnya, IHSG dan emas Antam sama-sama dibuka menguat. IHSG sempat melesat ke level 5142; sementara emas Antam melonjak ke harga Rp 982.000/gram.

Jika dilihat dari sejarahnya, maka tidak biasanya hal itu terjadi. Maklum pergerakan IHSG dan harga emas sering tidak "akur". Saat IHSG "melejit", misalnya, biasanya harga emas "melempem"; sebaliknya, ketika harga emas berkilau, maka IHSG berguguran. Oleh sebab itu, tatkala keduanya bisa sejalan, maka saya sempat bingung.

Karena merasa penasaran, maka saya pun mencari tahu penyebabnya. Dari sejumlah berita yang terdapat di internet, saya mengetahui bahwa pergerakan IHSG lebih banyak dipicu oleh kabar Vaksin Corona yang didatangkan dari Tiongkok beberapa hari yang lalu.

Kedatangan vaksin tadi tentu saja "memantik" cahaya di tengah kegalauan akibat jumlah pasien Covid-19 yang masih saja tinggi. Meskipun vaksin tadi belum bisa diedarkan dalam waktu dekat, karena mesti melewati uji klinis terlebih dulu, namun hal itu sedikit memberi rasa lega bagi banyak pihak.

Vaksin Corona dari Tiongkok (Sumber: thegaltimes.com)
Vaksin Corona dari Tiongkok (Sumber: thegaltimes.com)
Di pasar saham sendiri, kabar tersebut menjadi sentimen positif yang mampu mendorong IHSG melanjutkan tren "bullish"-nya. Saham-saham yang berada di sektor farmasi, seperti KAEF (Kimia Farma) dan INAF (Indo Farma) paling merasakan dampaknya. 

Sejak perdagangan 21 Juli, kedua saham tersebut mentok di batas tertinggi harga yang ditetapkan, yakni 24%. Artinya, dalam 2 hari saja, kenaikannya sudah mencapai 50%.

Hal itu bisa dimaklumi, mengingat pemerintah bakal menggandeng kedua perusahaan tadi dalam memproduksi vaksin. Jika semuanya berjalan lancar, bukan mustahil, pendapatan yang bakal diraih keduanya bakal meningkat tajam pada tahun depan, dan hal itu tentu saja akan "memompa" laju harga sahamnya.

Sementara, kenaikan harga emas Antam yang nyaris menyentuh angka satu juta rupiah per gram lebih disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap peningkatan jumlah pasien Covid-19.

Biarpun sudah ada kabar bahwa Vaksin Corona bakal diproduksi pada tahun depan, namun, untuk sekarang, investor masih "dibayangi" oleh kecemasan tersebut. 

Wajar, saat tulisan ini dibuat, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia saja sudah mencapai 91.751 dengan kasus sembuh 50.255 dan kasus meninggal 4.459 jiwa.


Hal inilah yang kemudian membuat investor mengalihkan kekayaannya ke emas, yang notabenenya merupakan "safe haven". Alhasil, harga emas Antam pun hampir menembus level tertingginya dalam beberapa tahun terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun