Berdasarkan fungsinya, Kebijakan Makroprudensial bertujuan mencegah dan mengurangi risiko sistemik yang mungkin saja terjadi dalam sistem keuangan. Jika boleh diibaratkan, maka menjalankan Kebijakan Makroprudensial sama seperti mengawasi sebuah hutan.
Pengawasan tadi dilakukan untuk mendeteksi kemunculan "titik-titik api" (risiko sistem keuangan) yang bisa menyebabkan "kebakaran" (krisis sistem keuangan). Kalau "titik-titik" tadi mampu diketahui sedini mungkin, maka "kebakaran hutan" yang lebih luas bisa dicegah dan kerugian yang timbul dapat ditekan seminim mungkin.
Sasaran akhir dari Kebijakan Makroprudensial adalah Stabilitas Sistem Keuangan (SSK). SSK perlu dijaga sebaik mungkin untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tanpa SSK yang terjaga, pertumbuhan ekonomi bisa melambat, atau bahkan memasuki krisis keuangan yang hebat, seperti yang terjadi pada tahun 1998 dan 2008 silam.
Memanfaatkan Produk Keuangan demi Terwujudnya SSK
Kembali ke topik tentang produk keuangan. Selain layanan yang ditawarkan oleh perusahaan tekfin, sebetulnya ada sejumlah produk keuangan lain yang dinilai mampu menjaga SSK.
Produk keuangan tadi sejatinya begitu "dekat" dengan masyarakat. Hanya saja, karena kurang informasi, maka perannya dalam menunjang SSK belum banyak diketahui. Oleh sebab itu, kalau tahu betapa besar perannya terhadap SSK, maka kita akan lebih mengapresiasi pemakaiannya.
Lantas, apa saja produk keuangan yang berperan cukup besar dalam mendukung SSK?Â
1. Tabungan dan Deposito
Mungkin belum banyak yang tahu, tetapi sesungguhnya uang yang kita simpan dalam bentuk tabungan atau deposito di bank mempunyai peran yang besar dalam mendukung SSK di Indonesia. Sebab, dengan dana tersebut, bank bisa memberikan kredit kepada individu maupun perusahaan untuk menjalankan bisnisnya.