Hal yang sama juga berlaku untuk manajemen Asabri. Semua keputusan investasi yang dilakukan oleh manajemen Asabri tentu telah dievaluasi dan dipertimbangkan dengan saksama.
Hanya, yang bikin saya mengernyitkan dahi ialah pilihan saham-saham yang diambil oleh Asabri. Mengapa manajemen Asabri berani menempatkan dana yang terbilang besar untuk membeli saham-saham yang masih terbilang baru dan belum punya fundamental yang mapan?
Di antara 600 lebih emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, mengapa manajemen Asabri memilih saham-saham demikian, yang sebetulnya sarat risiko? Mengapa tidak berinvestasi di saham-saham bluechip, yang notabenenya tangguh dalam menghadapi beragam situasi, termasuk krisis sekali pun atau setidaknya saham lapis dua yang punya fundamental bagus?
Pertanyaan-pertanyaan itulah yang terus "menghantui" saya, dan sampai sekarang belum ditemukan jawabannya.
Salam.
Referensi:
kompas.com
kontan.co.id