Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Andaikan "Drama" Perang Dagang Berlanjut hingga 2020

27 November 2019   09:01 Diperbarui: 27 November 2019   15:20 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perang Dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok (sumber: investors.com)

Semrawutnya perizinan disinyalir menjadi alasan yang menyebabkan para pengusaha dari luar negeri enggan berbisnis di Indonesia. Makanya, jangan heran, kalau mereka lebih memilih negara tetangga, seperti Vietnam, Thailand, dan Malaysia, untuk merelokasi pabrik dan melanjutkan bisnisnya.

Hal itulah yang sempat membikin Presiden Jokowi kecewa. Ia mempertanyakan, bagaimana mungkin negara-negara lain bisa mendapat berkah atas peristiwa tersebut, tetapi Indonesia tidak?

Atas dasar itulah, Presiden Jokowi kemudian ingin memangkas regulasi yang dianggap menyumbat keran investasi. Pemangkasan itu di antaranya mencakup penghapusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Alasannya? Proses penerbitan IMB umumnya berlangsung sangat lama, dan di lapangan, model bangunan yang dibuat sering tidak sesuai dengan model yang diajukan sebelumnya. Dengan adanya penyederhanaan tersebut, proses perizinan diharapkan bisa lebih sederhana dan lebih cepat.

Saya pribadi memandang bahwa kenaikan IHSG akan terus tertahan kalau belum ada kejelasan soal kesepakatan Fase Satu antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Tentu semua investor berharap kesepakatan itu segera terwujud sebelum tanggal 15 Desember nanti.

Sebab, kalau sampai tanggal tersebut, kata "sepakat" belum juga terucap dari pihak AS dan Tiongkok, presiden trump akan kembali menaikkan tarif impor bagi produk-produk dari Tiongkok, dan hal itu akan melanjutkan drama perang dagang, yang berpotensi mengantar dunia ke jurang resesi!

Salam.

Referensi:

[1] [2] [3] [4] [5]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun