Mohon tunggu...
Adica Wirawan
Adica Wirawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - "Sleeping Shareholder"

"Sleeping Shareholder" | Email: adicawirawan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Reuni" Para Mantan dalam Film Along With The Gods 2

23 Agustus 2018   10:09 Diperbarui: 23 Agustus 2018   10:58 835
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
film along with the gods 2 (sumber: cdn.idntimes.com)

Hingga, di sebuah titik, Haewonmak dan Lee Deok-Choon akhirnya bertemu di sebuah perkampungan, dan menjalani “takdir” yang getir dalam peperangan yang penuh intrik. Makanya, setelah meninggal dunia, keduanya kemudian sama-sama terlahir ulang sebagai malaikat maut dan berjumpa kembali untuk menjalankan sebuah tugas bersama-sama.

Semua kenangan mereka ditampilkan lewat kilasan flashback yang disusun rapi di dalam film. Sebagai sutradara, Kim Yong-Hwa sadar betul bahwa penonton bisa bosan kalau terus dijejali oleh adegan tentang kenangan masa lalu dari ketiga malaikat maut tersebut.

Makanya, kenangan itu kemudian disisipkan sedikit demi sedikit. Di situlah terlihat kepiawaian sinematografi Yong-Hwa dalam menyunting adegan film agar terlihat berimbang dan jelas. Jadi, biarpun sepanjang cerita terdapat banyak flashback, penonton masih bisa mengikuti alur dengan baik.

Meskipun terkesan penuh dengan "drama", di film ini, juga terdapat adegan-adegan yang mengundang gelak tawa penonton. Bagi saya, adegan itu "mencairkan" suasana film yang memang sering disusupi nuansa kelam di dalamnya. Adegan itu dibuat senatural mungkin dan ditampilkan dalam porsi yang pas. Makanya, sewaktu adegan Kakek Heo menggampar wajah Haewonmak, hingga harkat Haewonmak sebagai malaikat maut "ambruk" seketika, tawa penonton pun pecah di bioskop.

Secara keseluruhan, saya puas menonton film ini. Sebab, film ini menawarkan jalan cerita yang susah sekali ditebak. Makanya, sepanjang cerita, saya seolah diminta "berpikir keras" untuk memprediksi adegan berikutnya.

Selain itu, setelah menyaksikannya, saya bisa pulang membawa "oleh-oleh". Sebuah pesan moral yang saya tangkap di babak akhir film. Bahwa sejahat apapun perlakuan seorang mantan, akan tiba waktunya bagi kita untuk membuka pintu pengampunan dan pemaafan untuknya.


Salam.

 Adica Wirawan, founder of Gerairasa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun