Pada suatu kesempatan, saya diminta menyampaikan informasi tentang orang hilang di sebuah rumah ibadah. Di dalam rumah ibadah itu telah hadir sekitar 70 orang, dan saya maju mewartakan informasi itu dengan sedikit terbata-bata, lantaran saya harus menerangkan detail orang hilang tersebut. Saya tidak begitu ingat namanya, tetapi saya masih ingat sejumlah keterangan lain tentang ciri fisik orang tersebut: berusia lanjut, berperawakan gemuk, dan berambut keriting.
Ia dikabarkan telah meninggalkan rumah sejak beberapa hari sebelumnya, dan sampai saya memberitakannya kepada khalayak, ia masih juga belum ditemukan. Pada kertas pengumuman memang tidak dijelaskan secara spesifik perihal penyakit orang tersebut. Namun, saya menduga kalau ia mungkin saja terkena demensia atau alzheimer atau penyakit pikun lainnya, yang menyebabkannya tersesat di suatu tempat.
Berbicara soal orang hilang, pikiran saya pun “terbang” pada kasus serupa. Hanya bedanya, kali ini, kasus tersebut terjadi pada seorang dokter di Yogyakarta. Kasus tersebut muncul ketika keluarga melaporkan bahwa salah seorang anggota telah hilang pada tanggal 4 Januari 2017.
Ia adalah seorang dokter yang bekerja di RSUP dr Sardjito, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan keterangan yang disampaikan keluarga, polisi kemudian melakukan pencarian.
Setelah menanti beberapa minggu, dokter tersebut akhirnya ditemukan di Gorontalo. Sampai sekarang belum jelas penyebab yang membuat dokter itu tersasar sampai daerah tersebut.
Setali tiga uang, seorang guru di Lampung juga mengalami kejadian yang mirip. Ia dikabarkan “hilang kontak” pada tanggal 6 Januari 2017. Ia terakhir berpamitan pergi kerja pada keluarga sehari sebelumnya.
Namun, sejak saat itu, keluarga mengalami kesulitan untuk menghubunginya. Sewaktu keluarga mendatangi sekolah tempatnya bekerja, pihak sekolah justru memberi tahu bahwa ia sudah mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Pihak keluarga kemudian bertindak cepat dengan menghubungi polisi. Pencarian pun dilakukan, dan akhirnya diketahui kalau guru tersebut berada di daerah Purbalingga.
Kasus orang hilang seperti dipaparkan di atas sebetulnya dapat diminimalkan dengan memanfaatkan teknologi GPS Tracker. GPS Tracker adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi lokasi tempat seseorang berada lewat sambungan GPS.
Alat tersebut berguna melacak, memantau, dan mengawasi orang-orang yang mengidap penyakit gangguan memori seperti demensia atau alzheimer. Alat itu berguna mendeteksi pengidap penyakit tersebut sewaktu ia tersasar di suatu tempat.
GPS Tracker mempunyai beragam model. Sejumlah perusahaan teknologi telah mendesain pelbagai model, sehingga lebih unik dilihat dan tentunya lebih praktis digunakan.
Sebut saja The OwnFone Footprint GPS tracker. Alat tersebut berukuran mini, sehingga kita dapat membawanya ke mana pun. Alat itu dilengkapi sejumlah fitur, seperti GPS, tombol SOS, dan sensor kecepatan.
Kemudian, ada juga MySOS Skyguard. MySOS memiliki fitur yang serupa dengan Ownfone Footprint. Hanya bedanya, ia dilengkapi oleh alarm, panggilan darurat yang siap sedia selama 24 jam, dan sistem speed dial, yang memungkinkan kita menghubungi nomor keluarga atau kerabat tertentu tanpa harus mengetik di keyboard.
Berbeda dengan dua model di atas, uWatch mengambil bentuk sebuah jam tangan. Sekilas, uWatch menyerupai jam digital biasa. Namun, fitur yang terdapat di dalamnya jauh lebih lengkap.
Selanjutnya, dari segi tampilan, uwatch terlihat lebih modis, lantaran didominasi warna pink. Biarpun alat tersebut lebih ditujukan untuk anak-anak, orang dewasa pun juga dapat memakainya.
GPS Tracker bisa menjadi solusi untuk mengurangi kasus orang hilang. Secara luas, alat itu tak hanya bermanfaat untuk orang-orang yang menderita penyakit gangguan ingatan, tetapi juga untuk orang-orang yang akan bepergian ke tempat tertentu, seperti menjelajahi hutan, mendaki gunung, atau mengarungi lautan. Dengan memakai teknologi itu, apabila terjadi suatu masalah, keberadaan pemakainya dapat dilacak sehingga bantuan dapat datang dengan segera.
Salam.
Adica Wirawan, founder gerairasa.com
Referensi:
- “Europe’s smallest personal safety alarm with 24 hour backup and response at the touch of a button”, skyguard.co.uk, diakses pada tanggal 27 Januari 2017.
- “OwnFone launches GPS tracker for lone workers and vulnerable people”, pressdispensary.co.uk, diakses pada tanggal 27 Januari 2017.
- “SMS Terakhir Dokter yang Hilang di Yogya”, liputan6.com, diakses pada tanggal 27 Januari 2017.
- “Guru SMAIT di Lampung Hilang Misterius Usai Mengaku Ikut Pelatihan”, republika.co.id, diakses pada tanggal 27 Januari 2017.
- “uWatch GPS Tracker, Jam Tangan Pemantau Anak”, liputan6.com, diakses pada tanggal 27 Januari 2017.