Mohon tunggu...
Adiba Ahla
Adiba Ahla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

selamat berproses!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

FOMO Dapat Merusak Mental? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi FOMO dalam Perspektif Islam

14 Juni 2022   22:52 Diperbarui: 14 Juni 2022   23:27 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kita semua pasti sering bangun tidur langsung cek handphone, cek notifikasi, buka semua media sosial karna penasaran apa saja berita yang kita lewatkan saat tidur.

Atau melihat postingan influencer atau teman kita yang sedang liburan, lalu penasaran apa saja kegiatan yang dilakukannya sehingga kita terus menantikan updatean terbaru darinya.

Atau saat kita lagi rebahan, scroll tiktok misalnya, banyak muncul video orang jalan-jalan mengunjungi kafe, tempat-tempat baru yang sedang hype, atau bahkan mencoba makanan-makanan baru. Sehingga kamu merasa banyak tertinggal, dan harus mencoba juga.

Nah contoh-contoh diatas itu dinamakan FOMO. 

Sebenernya FOMO itu apa sih? Secara teoritis, Przyblylski, Murayama, DeHaan dan Gladwell (2013) mendefinisikan fear of missing out (FOMO) adalah ketakutan akan kehilangan momen berharga individu atau kelompok lain dimana individu tersebut tidak dapat hadir di dalamnya dan ditandai dengan keinginan untuk tetap terhubung dengan apa yang orang lain lakukan melalui internet atau dunia maya. Sedangkan menurut JWT Intelligence (2012) menyebutkan bahwa fear of missing out (FOMO) merupakan ketakutan yang dirasakan oleh seseorang bahwa orang lain mungkin sedang mengalami suatu hal atau kejadian menyenangkan, namun orang tersebut tidak ikut merasakan hal tersebut. Pengertian lain dari Alt (2015) menjelasakan bahwa fear of missing out (FoMO) merupakan fenomena dimana individu merasa ketakutan orang lain memperoleh pengalaman yang menyenangkan namun tidak terlibat secara langsung sehingga menyebabkan individu berusaha untuk tetap terhubung dengan apa yang orang lain lakukan melalui media dan internet.

Jadi sederhananya, FOMO dapat diartikan sebagai ketakutan akan ketinggalan hal-hal menarik dan perasaan takut dianggap tidak eksis atau tidak up to date. Nahh, Sampai sini kalian paham kan pengertian FOMO itu apa.

Penggunaan media sosial yang berlebihan dapat membahayakan lo teman teman! hal ini dikarenakan sosial media memberikan ruang untuk membandingkan kehidupan kita dengan kehidupan orang lain. Melihat kehidupan orang lain sosial media membuat kita merasa kehidupan kita lebih buruk dibanding kehidupan orang lain. Hal ini dapat membuat kita semakin bertanya tanya kenapa kehidupan orang lain terlihat sangat bahagia.  

setelah tau penjelasan diatas, Pasti teman-teman bertanya-tanya bagaimana cara mengatasi hal tersebut ? Nah Berikut tips yang bisa teman-teman terapkan untuk menghindari FOMO:

1. Batasi waktu
Mengurangi waktu penggunaan media sosial dapat apa membantu kita mengurangi munculnya rasa cemas. Coba tetapkan batasan waktu untuk melihat media sosial setiap harinya. Dan kita juga bisa mematikan notifikasi agar informasi tidak terus muncul.

2. Alihkan perhatian pada hal lain
Daripada terus menurus memantau informasi di media sosial, lebih baik alihkan perhatian dan fokus kita pada hal lain. Lakukan hal-hal yang kamu sukai didunia nyata seperti olahraga dll.

3. Ubah pola pikir
Joy of missing out atau JOMO adalah istilah yang menggambarkan kondisi di mana seorang memiliki rasa kepuasan diri yang cukup dalam hidupnya. Seorang yang merasa JOMO  akan lebih bebas dan fokus pada hal yang mereka senangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun