Suasana kelas jadi tenang kembali. Tiap siswa yang sudah mengambil ubi, balik arah ke mejanya masing-masing. Sekarang giliran siswa menyetorkan proyeknya pada meja bu guru. DD menulis proyek prakaryanya kali ini dengan judul 'ubi rebus'. DD melanjutkan keterangan di bawahnya ubi rebus bisa dibuat peganan seperti goreng ubi dan candil, ubi bisa dibuat camilan juga berupa keripik ubi.
Tiba-tiba si tambun berdiri, ia berjalan ke meja bu guru sambil memegang perut, ia bukan menyerahkan laporan proyek melainkan meminta ijin kepada bu guru untuk ke kamar kecil (toilet).
Selang beberapa detik si tambun pergi. Udara di ruangan kelas berubah menjadi horror ada ke tegangan, zat aneh  meneror  setiap orang yang ada di ruangan itu. Zat yang berupa gas yang menyengat dan menusuk hidung, aroma telor busuk menyeruak. Aksi menutup hidung terjadi.  Bahkan ada siswa yang terlihat menutup hidung plus menutup mulut mengantisipasi serangan gas yang terasa ganas itu. Tiap siswa berkomunikasi dengan memberi kode berupa pandangan mata yang melotot (tidak bisa bicara, karena mulut dan hidung tertutup tangan).
Lalu seorang siswa perempuan dengan gagah berani, tampil heroik, meloncat dari bangkunya, lalu berteriak lantang!
"Bau kentuuuut!"
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI