Melalui konsep ini, dilakukan penyesuaian terhadap topografi, koridor angin, sirkulasi air untuk mengontrol mikro, membuat bahan bakar menjadi efisien dan penggunaan transportasi massal sebagai upaya penghematan bahan bakar.
3. Konsep kawasan perumahan berkoridor angin (wind corridor housing complex)
Konsep kawasan perumahan berkoridor angin merupakan salah satu upaya untuk memabangun kawasan penduduk yang nyaman sesuai dengan kaidah green smart city.
Melalui strategi ini diharapkan mampu mengurangi dampak pemanasan melalui pembangunan ruang terbuka hijau, pengontrolan sirkulasi udara dan menciptakan kota hijau.
4. Konsep Mensirkulasi Air (Water Circulation Complex)
Sistem pengairan menjadi faktor penting dalam pengembangan smart green city.
Melalui strategi ini dilakukan untuk mendaur ulang air menjadi air baku melalui berbagai cara seperti pengumpulan air hujan, pembangunan kolam dan lainnya.
5. Taman tadah hujan (Rain garden)
Konsep ini dilakukan melalui strategi penyerapan air dari atap rumah, jalan, dan trotoar.
Aksi yang dapat dilakukan adalah dengan pembangunan kolam, sculpture dan taman bermain.
Pembangunan Smart Green City di IndonesiaÂ
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya