Mohon tunggu...
Adi Ankafia
Adi Ankafia Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Freelancer

Euphemia Puspa Tanaya Jasmine

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Mengenal Bhin Bhin, Atung, dan Kaka

28 Agustus 2018   12:04 Diperbarui: 29 Agustus 2018   06:57 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar :gembalamasakini.com

Tentunya kita semua sudah tidak asing dengan Maskot Asian Games 2018 : Bhin Bhin, Atung, dan Kaka yang diterjemahkan dari Bhineka Tunggal Ika. Namun, apakah kita semua sudah mengenal lebih dalam tentang mereka?

Mari kita ulas satu per satu.

Bhin Bhin

Bhin Bhin adalah representasi dari Burung Cendrawasih (Paradisaea apoda). Bhin Bhin digambarkan menggunakan kostum berupa rompi dengan motif tradisional Asmat Papua. Bhin Bhin sebagai perlambang Strategi. Burung Cendrawasih adalah burung pemakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga kecil. 

Populasi Burung Cendrawasih sudah semakin berkurang akibat dari massifnya perambahan atau pengalihfungsian lahan yang menjadi habitatnya oleh perusahaan-perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPS).

Burung Cendrawasih yang memiliki julukan sebagai Burung Surga karena wujudnya yang indah ini memiliki sifat reproduksi yang lamban. Perburuan liar yang merajalela menjadi faktor lainnya penyebab hampir punahnya burung yang sering ditemukan di wilayah Indonesia Timur, khususnya Papua.

Menurut ketua Forum Peduli Port Numbay Green (FPPNG), Fredy Wanda, Burung Cendrawasih secara keseluruhan memiliki 14 jenis dengan 43 spesies yang tersebar di Papua, Papua New Guinea (PNG) hingga Australia yang 28 diantaranya bisa ditemukan di Papua. 

Burung Cendrawasih merupakan burung yang dilindungi dalam UU No. 5 Tahun 1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya. Burung Cendrawasih juga masuk dalam status Sites Appendix 2 yang berarti bisa digunakan untuk penelitian dengan jumlah yang sudah ditentukan dan harus mengantongi ijin terlebih dahulu dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam.

Taman Burung dan Rimba Reptil yang terletak di Gianyar, Bali telah berhasil melakukan penangkaran Burung Cendrawasih jenis kepala merah (Paradisaea rubra) sebagai upaya pelestarian dan menekan angka kepunahan.

Atung

Atung adalah representasi dari Rusa Bawean (Hyelaphus kuhlii) yang hanya ditemukan di Pulau Bawean, Provinsis Jawa Timur. Atung digambarkan menggunakan kostum tradisional berupa sarung motif tumpal Jakarta. Atung merupakan perlambang Kecepatan.

Menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) Rusa Bawean masuk kategori fauna yang terancam punah. Di alam bebas, populasi Rusa Bawean diperkirakan hanya tersisa kurang lebih 300 ekor. 

Rusa Bawean dikenal juga sebagai hewan yang lebih aktif mencari makan di malam hari (nocturnal) dan hidup dalam kelompok kecil yang biasanya terdiri atas rusa betina dengan anaknya atau jantan yang mengikuti betina untuk kawin. 

Dilaporkan, Rusa Bawean Jantan memiliki tinggi sekitar 60-70 cm, panjang ekor 20 cm. Panjang keseluruhan dari mulai kepala dan tubuh mencapai 140 cm. 

Bobot Rusa Bawean dewasa sekitar 50-60 Kg. Rusa Bawean berwarna coklat. Pejantan Rusa Bawean memiliki tandung bercabang tiga yang dapat tumbuh sepanjang 25-47 cm, dimana tanduk ini digunakan pejantan untuk mempesona betina di musim kawin.

Kaka

Kaka adalah representasi Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus). Kaka digambarkan menggunakan kostum tradisional dengan motif bunga khas Palembang. 

Kaka adalah perlambang Kekuatan. Habitat Badak Bercula Satu ada di Ujung Kulon, Provinsi Banten. Populasinya yang hanya tersisa 50-60 ekor membuat mamalia ini tergolong fauna yang langka. Badak Bercula Satu memiliki kulit bermozaik menyerupai baju baja. 

Badak Bercula Satu rata-rata memiliki tinggi 1-2 m dan panjang 3 m. Ukuran culanya biasanya kisaran 20 cm. Disamping perburuan liar, perang Asia disinyalir juga menjadi faktor penyebab berkurangnya populasi Badak Bercula Satu. Culanya sering diambil dan diperjualbelikan di pasar gelap karena dianggap memiliki khasiat untuk kesehatan atau obat kuat, khususnya di Tiongkok. 

Sementara di Vietnam ada kepercayaan kulit Badak Bercula Satu bisa digunakan sebagai penangkal racun ular berbisa. Badak Bercula Satu adalah jenis hewan herbivora. Mereka memakan bermacam-macam spesies tanaman terutama tunas, ranting, daun-daunan muda,dan buah-buahan yang jatuh.

Di balik pemilihan Bhin Bhin, Atung, dan Kaka sebagai Maskot Asian Games 2018, tersirat pesan untuk menjaga kelestarian dari ketiga fauna tersebut dari ancaman kepunahan.

Referensi : https://www.wikipedia.org/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun