Mohon tunggu...
Adhitya Ramadhan
Adhitya Ramadhan Mohon Tunggu... Blogger

Capek Nulis Bio, Baca Sendiri di sini : bit.ly/jiaara-adit

Selanjutnya

Tutup

Love

Warisan Tak Terlihat: Jiwa Yang Kuat

20 Maret 2025   11:25 Diperbarui: 20 Maret 2025   11:25 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Ayah Menggendong Putranya Menggunakan Kostum Batman.(Dibuat Secara Pribadi Menggunakan AI)

Sebagai seorang anak terutama anak laki-laki, kita sering bertanya-tanya alasan mengapa kita mengagumi Bapak layaknya sesosok pahlawan. Itu karena pertanyaan-pertanyaan yang selalu terlitas salah satunya mengapa Bapak selalu terkesan begitu kuat dan jarang sekali berbagi cerita tentang kesulitan yang pernah ia hadapi. Padahal, kita semua tahu bahwa setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit.

Setelah melakukan beribu-ribu melihat video hasil scrolling video dari Reels (Instagram), saya menemukan beberapa alasan mengapa seorang ayah mungkin memilih untuk tidak menceritakan segala beban hidupnya kepada anak-anaknya:

1. Ingin Menjaga Anak dari Khawatir

Bapak mungkin berpikir bahwa menceritakan masalahnya akan membuat anaknya khawatir atau merasa terbebani. Ia ingin anak-anaknya tumbuh dalam suasana yang tenang dan bahagia. Nyatanya, anaknya malah secara alamiah mengalami hal yang sama saat sudah beranjak dewasa dimana ia ingin bertanggungjawab atas apa yang ia perbuat dan tidak ingin membebani orang-orang sekitarnya terutama orang tua.

2. Merasa Tidak Perlu Dibahas

Beberapa Bapak menganggap bahwa masalah yang mereka hadapi adalah hal yang pribadi dan tidak perlu diketahui oleh anak-anaknya. Mereka merasa bahwa hal itu tidak akan memberikan manfaat apapun bagi anak-anaknya, jadi merasa lebih baik memendamnya. 

3. Takut Terlihat Lemah

Dalam pandangan masyarakat, seorang laki-laki harus selalu terlihat kuat dan tangguh. Mengungkapkan kelemahan atau kesulitan bisa dianggap sebagai tanda ketidakmampuan. Lagi-lagi anaknya merasakannya, setiap kita mengatakan "tidak" karena merasa tak mampu melakukannya (bahkan belum dicoba).

Mungkin, masih ada banyak alasan lain mengapa seorang Bapak tidak ingin menceritakan hal yang telah ia lalui hingga saat ini. Oleh sebab itu, sebagai seorang anak sebaiknya kita mencoba untuk  memahami Perspektif (Pandangan) seorang Bapak.

Kecewa? Iya, karena sebagai seorang anak terutama seorang laki-laki. Tentunya, kita berharap seorang bapak bisa mengandalkan putranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun