Contoh nyata baru-baru ini terjadi pada job fair “Bekasi Pasti Kerja” di Bekasi, 27 Mei 2025 yang ricuh. Sekitar 20 ribuan pencaker menghadiri job fair ini. Kericuhan terjadi hanya untuk scan qr code.
Kondisi ini membuktikan bahwa jumlah pencari kerja jauh lebih besar daripada lapangan kerja yang tersedia. Namun, pernyataan dari pejabat yang menyebut bahwa “keramaian job fair bukan pertanda sulit kerja” jelas mengabaikan realitas yang ada.
Harapan untuk Pemerintah
Ini yang perlu kita sama-sama dorong kepada pemerintah, bukan hanya soal menghapus satu-dua syarat rekrutmen. Ini tentang menciptakan sistem ketenagakerjaan yang adil, manusiawi, dan inklusif.
Sudah saatnya pemerintah untuk:
- Memperbaiki sistem yang bermasalah
- Menjamin lapangan kerja yang layak dan cukup,
- Melakukan pengawasan serius terhadap rekrutmen fiktif atau bermasalah,
- Memastikan tidak ada praktik manipulatif terhadap pencari kerja,
- Memastikan hak-hak pekerja terpenuhi.
Jika dilakukan dengan serius, langkah-langkah tersebut bukan hanya akan menurunkan angka pengangguran, tetapi juga berdampak positif pada ekonomi negara melalui peningkatan penerimaan pajak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI