Malam mulai larut, lalu merekapun berjalan menuju masjid Agung Kauman, berharap untuk bisa beristirahat. Seperti harapan itu belum terkabul, terjadi lagi, datang seorang bapak-bapak dengan tampang biasa dan serius menghampiri dan berkata "masnya mau beribadah atau gimana?", "ndak pak, kita mau numpang beristirahat semalam saja" sahut Musa dan Nanda, dan bapak itupun menjawab "oh maaf mas, kalau mau beristirahat disini belum bisa, disini sudah mendekati jam tutup" sedangkan jam yang mulai menunjukkan pukul 23.57 wib. Dengan terpaksa mereka kembali mengangkat dan menggerakkan kaki mereka dari tempat peristirahatan "gak papa lah, lumayan udah bisa selonjoran dikit" pungkas Adhi, untuk mencairkan suasana.
Ditengah malam yang larut, dan suasana yang hening, serta rasa lelah dan kantuk mulai mendatangi mereka, saat mereka mulai beranjak ingin keluar dan meninggalkan masjid tersebut, tiba-tiba terdengar "byuurr.." suara keras yang memecah keheningan malam, seperti suara benda berat yang dilemparkan ke dalam bak berisikan air. Dan benar saja setelah semua menengok, mereka mendapati Malik dengan posisi setengah badan berada di dalam kolam, dengan bagian bawah pakaian sudah setengah basah terkena air, dengan raut wajah yang kaget dan bingung dengan kejadian yang terjadi begitu cepat.. Rupa-rupanya ia kurang fokus daikarenakan letih dan kantuk, sehingga tak sadar yang ia pijak adalah saluran air, sehingga ia kehilangan keseimbangan dan terjatuh.
Kejadian itu tentunya mencairkan suasana ditengah malam yang sunyi. Setelah mereka menolong dan memastikan Malik tidak apa-apa, mereka mulai saling melirik satu sama lain dengan tatapan bahwa mereka seperti menahan sesuatu yang sangat ingin mereka luapkan. Dan benar saja, rupanya kejadian tersebut mengundang bahak tawa pada mereka, lantaran kejadian itu datang tanpa diduga-duga, ditambah Malik sendiri pun tertawa setelah kejadian itu, "kok isoo loh" imbuh Zainul sambil tertawa dan hampir tidak percaya ada kejadian itu dalam perjalanan mereka. Â
Pilihan Terakhir
Setelah kejadian melepas penat sesaat, mereka melanjutkan langkah demi langkah kaki mereka, penat, tetapi belum ada setelah sekian tempat yang mereka hampiri dan menolak untuk dijadikan tempat beristirahat. Merekapun tetap menyusuri jalan-jalan kota dengan langkah demi langkah yang kian memberat, lelah dan letih yang mulai menghampiri, dengan harapan sampai menemukan tempat terdekat yang terbuka untuk peristirahatan mereka. Akan tetapi takdir berkata lain, seingga pada akhirnya mereka memutuskan memutar arah untuk kembali di stasiun dan bermalam di sana.Â
Sampai Adhi pun terbangun karena merasakan hawa dingin yang merambat melalui lantai, diikuti oleh Hazel yang terbangun pula, lalu dengan kawan - kawan yang lain pun demikian kecuali Malik yang menolak untuk bangun dan lebih memilih untuk istirahat, mereka pun membeli makanan di gerai - gerai yag terdapat disekitar stasiun untuk sahur, selepas sahur dan menunaikan shalat subuh merekapun mendapatkan tiket untuk kembali ke Jogja, dan akhirnya mereka dapat pulang dengan selamat dan melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Hikmah
Dan ya, itu adalah cerita saya dan para teman - teman yang kami alami sendiri. Cerita yang cukup mengenang dengan berbagai pengalaman yang tercipta disana. Beberapa hal yang saya perhatikan dan sulit untuk ditemukan adalah solidaritas bagaimana kita antar satu sama lain saling menguatkan dan meyakinkan bahwa 'semua ini akan baik - baik saja', dan itu berhasil. Keberhasilan itu menambah keyakinan saya bahwa jika kita mendapatkan teman yang tepat, kita menyadari bahwa dunia ini tidak hanya sekedar tentang masalah, akan tetapi bagaimana kita menyikapi masalah itu sendiri.Â
Saya mengatakan ini karena dalam perjalanan kami, mulai tertinggal kereta, terjatuh dalam kolam, penat, sampai diusir berulang kali bahkan hanya untuk beristirahat, kami tidak sekalipun menyimpan dendam satu sama lain. Sebaliknya kami malah menikmati dan bersenang dengan perjalanan berkeliling kota yang semula tidak pernah kami rencanakan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI