Beberapa tahun terakhir, cara kita berkomunikasi di dunia bisnis mengalami perubahan besar. Jika sebelumnya komunikasi korporat identik dengan bahasa yang formal dan kaku, kini banyak perusahaan baik startup maupun korporasi besar yang beralih ke gaya bahasa yang lebih santai, bahkan diselingi dengan slang Barat. Perubahan ini bukan hanya soal gaya bicara baru, tapi juga gambaran dari pergeseran budaya kerja yang lebih digital, dinamis, dan didominasi oleh generasi muda.
Era Digital dan Pergeseran Gaya Komunikasi
Revolusi digital telah mengubah cara kita berinteraksi di dunia kerja. Platform seperti Slack, Microsoft Teams, dan WhatsApp kini menjadi saluran utama untuk komunikasi internal perusahaan. Dengan itu, gaya komunikasi pun berevolusi: dari yang panjang dan formal menjadi singkat, langsung, dan efisien.
Alih-alih menulis email panjang berisi paragraf demi paragraf, karyawan sekarang lebih cenderung menggunakan frasa cepat seperti:
* "Let's sync up on this later."
* "Ping me when you're ready."
* "Can we circle back on this?"
Bahasa seperti ini mencerminkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan cepat tanpa kehilangan makna. Kecepatan menjadi prioritas, namun tetap menjaga pesan tetap jelas dan tepat.
Masuknya Budaya Pop dan Tren Internet ke Lingkungan Profesional
Dengan dominasi Generasi Milenial dan Gen Z di dunia kerja, mereka membawa budaya komunikasi yang lebih ekspresif. Emoji, meme, hingga GIF kini menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari di kantor, membuat suasana kerja menjadi lebih cair dan akrab.
Contoh nyata termasuk: